Jakarta (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyakini operator berminat untuk membangun BTS (Base Transceiver Station) atau menara selular di wilayah perbatasan mengingat akan diberikan subsidi.

Hal itu disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di Jakarta, Selasa, seusai melakukan konferensi pers terkait penutupan 22 situs pembajak film.

"Yakinlah kita, para operator tetap berminat, karena kan disubsidi," katanya.

Menurut Rudiantara, pada 2016, pihaknya memprioritaskan pembangunan BTS lebih dari 115 desa di perbatasan Kalimantan sebagai salah satu upaya pemerintah dalam menjaga kedaulatan dan pemerataan akses telekomunikasi.

Operasional BTS, menurut dia, nantinya akan disubsidi sehingga operator tidak merugi. Subsidi tersebut, menurut dia, akan diberikan melalui dana kewajiban pelayanan universal (USO).

Sampai saat ini, pihaknya belum mengetahui berapa jumlah subsidi yang akan diberikan. Pihaknya masih menunggu penawaran dari para operator.

"Ya itu nanti kita lihat dulu, kita pakai beauty contest dulu, siapa yang penawarannya paling menarik," kata Rudiantara.

Pembangunan daerah perbatasan, terluar dan terpencil merupakan salah satu sasaran pembangunan dalam Pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Untuk itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika memacu pemerataan teknologi informasi dan komunikasi di daerah perbatasan.