20 penutur asing ikut upacara bendera di Istana
17 Agustus 2015 10:33 WIB
Ilustrasi - Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) menaikkan Bendera Merah Putih saat Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi 17 Agustus di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/8). Seluruh rakyat Indonesia memperingati HUT ke-70 Kemerdekaan RI. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 20 penutur asing pemenang lomba pidato atau menulis esai Bahasa Indonesia mengikuti upacara bendera peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-70 di Istana Merdeka, Jakarta, Senin.
"Sebanyak 20 penutur asing ini berasal dari berbagai negara tersebut diundang untuk mengikuti upacara di Istana Merdeka. Mereka orang asing yang belajar Bahasa Indonesia," ujar Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Prof Kacung Maridjan.
Undangan tersebut merupakan bentuk penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para warga negara asing yang telah mempelajari Bahasa Indonesia, mengenalkan budaya, tradisi, dan adat istiadat Bangsa Indonesia.
"Ini merupakan upaya meningkatkan jalinan kerjasama lintas negara dalam rangka memperkuat peranan Bahasa Indonesia di pergaulan internasional."
Kacung menjelaskan keikutsertaan para penutur asing dalam upacara bendera tersebut merupakan yang pertama kalinya. Setelah mengikuti upacara, mereka juga akan diundang untuk berwisata ke Bali.
"Sesampai di Bali, jangan lupa untuk mengunggahnya di media sosial, misalnya sedang berada di Bali, Indonesia," jelas Kacung.
Melalui kegiatan tersebut, Kacung mengharapkan Bahasa Indonesia semakin berkembang dan semakin banyak warga asing lainnya yang ikutdalam kursus Bahasa Indonesia.
Seorang penutur asing asal Belanda, Maik van Oudenaarden, mengatakan dirinya sudah belajar Bahasa Indonesia sejak setahun terakhir. Maik mengatakan ada tiga elemen penting dalam belajar bahasa yakni rekreasi, edukasi dan kerja sama.
"Sebanyak 20 penutur asing ini berasal dari berbagai negara tersebut diundang untuk mengikuti upacara di Istana Merdeka. Mereka orang asing yang belajar Bahasa Indonesia," ujar Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Prof Kacung Maridjan.
Undangan tersebut merupakan bentuk penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para warga negara asing yang telah mempelajari Bahasa Indonesia, mengenalkan budaya, tradisi, dan adat istiadat Bangsa Indonesia.
"Ini merupakan upaya meningkatkan jalinan kerjasama lintas negara dalam rangka memperkuat peranan Bahasa Indonesia di pergaulan internasional."
Kacung menjelaskan keikutsertaan para penutur asing dalam upacara bendera tersebut merupakan yang pertama kalinya. Setelah mengikuti upacara, mereka juga akan diundang untuk berwisata ke Bali.
"Sesampai di Bali, jangan lupa untuk mengunggahnya di media sosial, misalnya sedang berada di Bali, Indonesia," jelas Kacung.
Melalui kegiatan tersebut, Kacung mengharapkan Bahasa Indonesia semakin berkembang dan semakin banyak warga asing lainnya yang ikutdalam kursus Bahasa Indonesia.
Seorang penutur asing asal Belanda, Maik van Oudenaarden, mengatakan dirinya sudah belajar Bahasa Indonesia sejak setahun terakhir. Maik mengatakan ada tiga elemen penting dalam belajar bahasa yakni rekreasi, edukasi dan kerja sama.
Pewarta: Indriani
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015
Tags: