Jayapura, Papua (ANTARA News) - Prajurit Satu La Sati, anggota Detasemen Kaveleri 3/Srigala Ceta, Sabtu pagi, sekitar pukul 05.35 WIT menghembuskan napas terakhir, setelah dilempar batu kepalanya oleh warga saat melintas di Jalan Agimuga, Timika.

Data dihimpun di Jayapura, Papua, Sabtu, menyatakan, La Sati sebelum dipukuli batu itu itu berboncengan sepeda motor dengan Sersan Dua Riqi Hanafi, di Jalan Agimuga, Distrik Kuala Kencana atau sekitar 2,5 kilometer dari asrama Detasemen Kaveleri 3/Srigala Ceta, di Timika.

Detasemen Kavaleri 3/Srigala Ceta merupakan satuan militer dari kecabangan kavaleri organik Kodam XVII/Cenderawasih. Markas kesatuan TNI AD ini jauh dari garis dan pos perbatasan negara Indonesia-Papua Niu Gini.

Saat melintas di jalan tersebut, sedang terjadi aksi palang sebagian badan jalan menggunakan balok kayu, sehingga kedua prajurit TNI itu berupaya menghindar, dengan melintas badan jalan yang tidak dipalang.

Namun tiba-tiba dari sebelah kiri jalan ada warga yang melempar batu dan menggenai kepala korban, hingga terjatuh.

Korban sempat dibawa ke RSMM (Caritas) namun nyawa La Sati tidak tertolong.