Walau, "pasar" masih belum menunjukkan tanggapan posisif kontan dan signifikan hingga beberapa hari perombakan kabinet itu dilakukan, rupiah juga belum menguat berarti dari posisi rendahnya.
"Reshuffle bagus. Ada itikad baik pemerintah memperbaiki perekonomian," kata Prihantoro, salah seorang warga yang mengungkapkan pendapatnya kepada www.antaranews.com di Jakarta, Sabtu.
Sejatinya perombakan kabinet memang untuk rakyat karena pemerintah ada bekerja untuk rakyat, bukan kepentingan politis dan politisi belaka, sehingga pendapat rakyat layak diperhatikan.
Syafril, 24, mengungkapkan hal senada, bahwa perombakan kabinet merupakan langkah nyata pemerintah untuk memperbaiki keadaan terutama sektor perekonomian.
Pemerintah, menurut dia, sudah sebaiknya mengambil langkah untuk memperbaiki kondisi Indonesia yang terdampak penurunan ekonomi global.
Perombakan kabinet berkaitan perekonomian perlu dilakukan kalau memang tidak ada cara lain, tambah dia.
Perombakan kabinet menurut Syafril, gambaran tegas bahwa orang-orang yang tidak bekerja dengan baik akan diganti.
Sementara itu, Rossalyn, karyawati swasta perusahaan di Jakarta, menilai perombakan kabinet yang diumumkan Presiden Joko Widodo tiga hari yang lalu belum memenuhi harapan publik.
"Masyarakat berharap beberapa menteri bermasalah dan yang belum baik kinerjanya di-reshuffle. Nyatanya enggak," kata dia.
Perombakan yang belum menyeluruh juga dilihat Syarifah, 25, karyawati di Jakarta. Ia melihat presiden merombak orang-orang yang tidak memiliki dukungan politik kuat.
Syafril menilai masih ada yang mengganjal dalam perombakan kabinet kali ini yaitu masih ada rangkap jabatan dan tidak melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Sementara itu, Yose Riandi, 36, berharap perombakan kabinet jangan hanya transaksi politik semata.
"Kerja yang benar saja," kata dia.