Menag: tergantung Paus Fransiskus untuk kunjungi Indonesia
14 Agustus 2015 17:59 WIB
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berbincang serius dengan Kardinal Pietro Parolin dari Secretary of State Vatikan di Ruang Kerja Menag, Jakarta, Rabu (12/08). Pada kesempatan tersebut Menag menyampaikan undangan bagi Paus Fransiskus untuk berkunjung ke Indonesia. (foto: ba/mkd)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan Indonesia terbuka bagi kunjungan Paus Fransiskus dan kedatangannya tergantung kehendak dari pemimpin tertinggi Katolik sedunia tersebut.
"Tergantung mereka. Kami sudah mengundang," kata Lukman singkat di kawasan parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat.
Sebelumnya, Menag Lukman menyatakan keinginannya untuk menghadirkan Paus Fransiskus ke Indonesia guna membahas berbagai isu, terutama terkait perdamaian dan pencegahan konflik antarumat beragama.
Lukman mengatakan kunjungan itu nantinya untuk meneguhkan semangat dialog antarumat beragama agar terus dikembangkan. Selain itu, kunjungan itu juga ditujukan untuk memperlihatkan kehidupan keagamaan di Indonesia dan bertemu dengan umat Katolik di Indonesia.
Menurut Lukman, hubungan baik Indonesia dan Vatikan sudah terjalin sejak lama atau lebih dari 65 tahun. Sementara jumlah umat Katolik di Indonesia cukup banyak, tidak kurang dari tujuh juta jiwa.
Menag juga mengatakan dirinya mengikuti perkembangan upaya-upaya Paus Fransiskus dalam membangun dialog lintas agama melalui media massa.
"Upaya untuk selalu membangun dialog antarumat beragama merupakan sesuatu yang sangat positif dan kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas apa yang selama ini dilakukan oleh Paus Fransiskus yang dampaknya sangat baik bagi Indonesia dan juga dunia," katanya.
"Tergantung mereka. Kami sudah mengundang," kata Lukman singkat di kawasan parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat.
Sebelumnya, Menag Lukman menyatakan keinginannya untuk menghadirkan Paus Fransiskus ke Indonesia guna membahas berbagai isu, terutama terkait perdamaian dan pencegahan konflik antarumat beragama.
Lukman mengatakan kunjungan itu nantinya untuk meneguhkan semangat dialog antarumat beragama agar terus dikembangkan. Selain itu, kunjungan itu juga ditujukan untuk memperlihatkan kehidupan keagamaan di Indonesia dan bertemu dengan umat Katolik di Indonesia.
Menurut Lukman, hubungan baik Indonesia dan Vatikan sudah terjalin sejak lama atau lebih dari 65 tahun. Sementara jumlah umat Katolik di Indonesia cukup banyak, tidak kurang dari tujuh juta jiwa.
Menag juga mengatakan dirinya mengikuti perkembangan upaya-upaya Paus Fransiskus dalam membangun dialog lintas agama melalui media massa.
"Upaya untuk selalu membangun dialog antarumat beragama merupakan sesuatu yang sangat positif dan kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas apa yang selama ini dilakukan oleh Paus Fransiskus yang dampaknya sangat baik bagi Indonesia dan juga dunia," katanya.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015
Tags: