Rekan korban pendaki semeru penuhi rumah duka
13 Agustus 2015 10:53 WIB
Gunung Semeru terlihat mengalami aktivitas vulkanik letusan hembusan berupa gugusan awan putih, terlihat dari desa Supit Urang, kecamatan Pronojiwo, kabuaten Lumajang, Jatim, Minggu (8/4).FOTO ANTARA/Cucuk Donartono)
Sukabumi (ANTARA News) - Rumah duka Dania Agustina Rahman (19), pendaki asal Sukabumi yang tewas di Gunung Semeru di Jawa Timur akibat kecelakaan dipenuhi rekan korban, dipenuhi rekan-rekan korban.
"Kami tidak sangka sahabat kami ini pulang begitu cepat, padahal belum lama ini kami alumni SMA Negeri I Kota Sukabumi mendaki bersama Dania ke Gunung Papandayan, Jabar," kata rekan korban, M Rener Indrayana kepada Antara di Sukabumi, Rabu.
Menurutnya, Dania yang merupakan warga Komplek Perbata RT 04 RW 04, Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong Kota Sukabumi ini, selama di SMA jiwa petualangannya sudah terlihat apalagi saat masuk bangku kuliah di Universitas Pasundan, Bandung, korban kerap mengajak rekan alumni SMA nya untuk mendaki gunung.
Belum lama ini Dania juga mendaki ke Gunung Papandayan kemudian Gunung Gede. Bahkan sebelum mendaki Gunung Semeru, korban sempat merencanakan mendaki Gunung Rinjani.
"Almarhumah selalu ceria, walaupun saat pendakian terlihat wajah bahagianya di mana rekan sudah capai ia tetap semangat. Bahkan, keceriaannya terlihat saat sampai di puncak gunung," tambahnya.
Sebelum kecelakaan yang menewaskan anak ketiga dari tujuh bersaudara pasangan Dede Rahman dan Neneng Sunengsih tidak menunjukan gelagat yang aneh.
Sementara, bibi korban, Rena Maryana mengatakan saat ini keluarga tengah menunggu kakak korban yang berada di Bandung yakni Dewi untuk bersama-sama menjemput ke Lumajang, Jatim di mana jenazah keponakannya itu sudah dievakuasi oleh Tim SAR gabungan yang melakukan pencarian terhadap para pendaki yang juga rekan korban yang mengalami kecelakaan di Gunung Semeru.
Akibat peristiwa ini, ibu korban yakni Neneng Sunengsih belum bisa sadarkan diri karena terpukul dengan kepergian anak ketiganya. "Kami hanya bisa pasrah dan harus iklas dengan kepergian Dania, kami minta doanya agar arwah almarhumah diterima di sisi Allah SWT," katanya.
Sebelumnya, seorang pendaki bernama Daniel Saroha (31) beralamatkan Kampung Bojong Jengkol RT 002 RW 010 Desa Cileubut Barat, Bogor, dilaporkan hilang dan tersesat pada Selasa (11/8) sore, usai mendaki ke puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa itu.
Saat petugas melakukan pencarian terhadap Daniel Saroha, petugas mendapati pendaki lain bernama Dania yang meninggal dunia karena kecelakaan di puncak Semeru
"Kami tidak sangka sahabat kami ini pulang begitu cepat, padahal belum lama ini kami alumni SMA Negeri I Kota Sukabumi mendaki bersama Dania ke Gunung Papandayan, Jabar," kata rekan korban, M Rener Indrayana kepada Antara di Sukabumi, Rabu.
Menurutnya, Dania yang merupakan warga Komplek Perbata RT 04 RW 04, Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong Kota Sukabumi ini, selama di SMA jiwa petualangannya sudah terlihat apalagi saat masuk bangku kuliah di Universitas Pasundan, Bandung, korban kerap mengajak rekan alumni SMA nya untuk mendaki gunung.
Belum lama ini Dania juga mendaki ke Gunung Papandayan kemudian Gunung Gede. Bahkan sebelum mendaki Gunung Semeru, korban sempat merencanakan mendaki Gunung Rinjani.
"Almarhumah selalu ceria, walaupun saat pendakian terlihat wajah bahagianya di mana rekan sudah capai ia tetap semangat. Bahkan, keceriaannya terlihat saat sampai di puncak gunung," tambahnya.
Sebelum kecelakaan yang menewaskan anak ketiga dari tujuh bersaudara pasangan Dede Rahman dan Neneng Sunengsih tidak menunjukan gelagat yang aneh.
Sementara, bibi korban, Rena Maryana mengatakan saat ini keluarga tengah menunggu kakak korban yang berada di Bandung yakni Dewi untuk bersama-sama menjemput ke Lumajang, Jatim di mana jenazah keponakannya itu sudah dievakuasi oleh Tim SAR gabungan yang melakukan pencarian terhadap para pendaki yang juga rekan korban yang mengalami kecelakaan di Gunung Semeru.
Akibat peristiwa ini, ibu korban yakni Neneng Sunengsih belum bisa sadarkan diri karena terpukul dengan kepergian anak ketiganya. "Kami hanya bisa pasrah dan harus iklas dengan kepergian Dania, kami minta doanya agar arwah almarhumah diterima di sisi Allah SWT," katanya.
Sebelumnya, seorang pendaki bernama Daniel Saroha (31) beralamatkan Kampung Bojong Jengkol RT 002 RW 010 Desa Cileubut Barat, Bogor, dilaporkan hilang dan tersesat pada Selasa (11/8) sore, usai mendaki ke puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa itu.
Saat petugas melakukan pencarian terhadap Daniel Saroha, petugas mendapati pendaki lain bernama Dania yang meninggal dunia karena kecelakaan di puncak Semeru
Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015
Tags: