Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik lagi untuk hari kelima berturut-turut pada Rabu (Kamis pagi WIB), didukung oleh dolar AS yang lebih lemah.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember naik 15,9 dolar AS, atau 1,44 persen, menjadi menetap di 1.123,60 dolar AS per ounce, lapor Xinhua.

Indeks dolar AS turun 0,96 persen menjadi 96,27 pada pukul 18.07 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.

Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar turun maka emas berjangka akan naik, karena emas yang dihargakan dalam dolar, menjadi lebih murah bagi para investor.

Emas mendapat dukungan tambahan ketika laporan dari Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan lowongan pekerjaan dan indeks survei perputaran tenaga kerja jatuh menjadi 5,249 juta dari 5,357 juta.

Laporan ini juga dapat mempengaruhi rencana untuk ekspektasi peningkatan suku bunga bank sentral AS. Kenaikan suku bunga The Fed dapat mendorong investor menjauh dari emas dan menuju aset-aset dengan imbal hasil, karena logam mulia tidak mengenakan suku bunga. Belum ada kenaikan suku bunga The Fed sejak Juni 2006, sebelum awal krisis keuangan Amerika.

Perak untuk pengiriman September bertambah 19,2 sen, atau 1,26 persen, menjadi ditutup pada 15,476 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 7,6 dolar AS, atau 0,77 persen, menjadi ditutup pada 999,90 dolar AS per ounce.

(T.A026)