Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan perbaikan akurasi data sangat penting akan meyakinkan para pelaku pasar keuangan.

"Perbaikan akurasi data, kalau makin akurat dan didukung dengan aturan yang sudah diterapkan serta dikoordinasikan dengan berbagai instansi, maka orang pasti lebih percaya," ujar Darmin di Jakarta, Rabu.

Darmin mengatakan kalibrasi data menjadi penting dalam penentuan kebijakan, apalagi dalam menghadapi fluktuasi nilai tukar rupiah yang sempat tergganggu oleh aksi devaluasi Yuan oleh pemerintah Tiongkok.

"Sebenarnya tidak ada hal yang luar biasa, tapi jangan bilang baik besok bilangnya lain. Sehingga perlu akurasi, setelah akurasi baru kita bisa mengeluarkan kualitas kebijakan yang ditentukan koordinasi yang baik," katanya.

Sementara, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengaku siap untuk bekerja sama dengan Darmin, terutama dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang saat ini sedang mengalami perlambatan.

"Kita bersama-sama menghadapi tantangan ekonomi yang tidak mudah, ada perlambatan ekonomi dan ketidakstabilan global, ini harus kita waspadai. Oleh karena itu peran koordinasi menjadi penting," ujarnya.

Ia mengatakan salah satu pekerjaan rumah yang harus dilakukan dalam waktu dekat adalah mendapatkan kembali kepercayaan pelaku pasar yang sempat menipis terhadap fundamental ekonomi nasional secara keseluruhan.

"PR paling penting adalah memberikan keyakinan kepada masyarakat dan pelaku ekonomi secara umum bahwa kita bisa melampaui masa-masa yang sulit pada saat sekarang ini," ujar Bambang.

Terkait perlemahan rupiah akibat aksi devaluasi Yuan dan rencana normalisasi kebijakan The Fed, Bambang mengatakan pemerintah akan terus mewaspadai fluktuasi rupiah tersebut dan telah menyiapkan antisipasi.

"Spekulasi mengenai Yuan tidak akan berhenti disini. Soal AS mungkin mereka akan menaikkan suku bunganya, kenaikan itu pasti ada, karena costnya saat ini sudah terlalu mahal," jelasnya.