Jerusalem (ANTARA/AFP) - Presiden Israel Shimon Peres, Selasa, menyerang upaya-upaya Uni Eropa untuk mencari cara menghentikan konflik di Gaza dengan menandaskan Israel tidak peduli dengan citra internasional negara itu yang memburuk.

"Eropa mesti membuka matanya. Kami tidak sedang berbisnis Humas atau mengangkat citra kami. Kami sedang memerangi teror dan kami berhak mempertahankan keselamatan warga kami," kata peraih Nobel Perdamaian kepada satu delegasi Eropa.

Komisaris Hubungan Luar Negeri Uni Eropa Benita Ferrero-Waldner berkata pada Peres bahwa "Citra Israel sedang hancur" karena menolak mendengar seruan gencatan senjata dari dunia internasional, demikian kantor Presiden Israel dalam satu pernyataan resminya.

Delegasi Uni Eropa menyusul langkah Presiden Prancis Nicolas Sarkozy untuk membujuk Peres dan para pemimpin Israel lainnya untuk menyelenggarakan gencatan senjata dalam konflik yang telah menewaskan lebih dari 580 warga Palestina.

Peres mengadakan pembicaraan dengan Ferrero-Waldner, Perdana Menteri Ceko Karl Schwarzenberg dan Menteri Luar Negeri Swedia Carl Bildt.

Presiden Israel ini menandaskan bahwa Israel "sedang melancarkan perang menyeluruh menghadapi teror pembunuh buatan Iran."

"Tidak ada satupun negara Eropa yang akan membenarkan serangan roket terhadap warganegaranya dan mereka harus memahami bahwa Hamas adalah satu organisasi teror yang terburuk yang menggunakan penduduk perempuan dan anak-anak sebagai tameng hidup," kata presiden negara Yahudi itu.

Ferrero-Waldner memang telah mengatakan bahwa setiap bangsa berhak mempertahankan diri, namun dia menyebut tindakan Israel di Gaza itu sudah keterlaluan.

"Kami telah bertemu dengan para kepala organisasi-organisasi dan delegasi-delegasi kemanusiaan internasional dan kami diberitahu bahwa ada masalah serius di Gaza mengenai distribusi pengapalan-pengapalan bantuan kemanusiaan," katanya seperti dikutip kantor Presiden Israel.

"Kami datang ke Israel dalam rangka memajukan inisiatif bagi dicapainya sebuah gencatan senjata kemanusiaan dan saya akan menyatakan padamu Tuan Presiden bahwa anda menghadapi masalah serius dengan dunia internasional, dan bahwa citra Israel tengah menuju kehancuran," tambah Ferraro-Waldner. (*)