Tommy Sugiarto sulit lupakan kekalahan
12 Agustus 2015 17:40 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Tommy Sugiarto mengembalikan kok ke arah pebulu tangkis Hong Kong Nan Wei saat berlaga dalam babak kedua Kejuaraan Dunia Bulutangkis Total BWF 2015 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (12/8). Tommy Sugiarto tersingkir dari ajang kejuaraan ini setelah dikalahkan Nan Wei dengan skor 24-26, 21-8 dan 20-22. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Jakarta (ANTARA News) - Tunggal putra Indonesia Tommy Sugiarto mengaku akan sulit melupakan kekalahan dari wakil Hong Kong Wei Nan dalam pertandingan putaran kedua Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2015 di Stadion Istora Senayan, Jakarta, Rabu.
"Kekalahan ini mungkin akan sulit saya lupakan karena ini Kejuaraan Dunia. Tapi, saya harus segera bangkit karena saya ingin menuju Olimpiade," kata Tommy dalam jumpa pers selepas pertandingan itu di Jakarta, Rabu.
Unggulan ke-15 ini tumbang tiga game 24-26, 21-8, 20-22 di tangan Wei Nan dalam waktu 70 menit.
"Memang berat bagi saya untuk menerima kekalahan ini. Tapi, saya sudah memberikan permainan yang terbaik," kata putra mantan atlet bulu tangkis Icuk Sugiarto itu.
Tommy mengaku selalu berusaha mengejar ketertinggalan poin pada game pertama meskipun Wei Nan yang menjadi pemenang.
"Tapi, pada game kedua dia tampak mengendorkan permainan dan pada awal game ketiga permainan kembali ketat," kata mantan atlet pelatnas PBSI itu.
Pada akhir game ketiga, Tommy mengaku bermain terburu-buru dan ingin cepat menutup kemenangan. Tapi, permainannya terpengaruh faktor angin di lapangan.
"Saya telah berusaha bermain lebih rileks pada game ketiga. Tapi, saya rasa Wei Nan bermain lebih tenang dan dapat mengantisipasi atmosfer di lapangan," kata Tommy.
Meski berusaha masuk kualifikasi Olimpiade Rio 2016, Tommy belum menentukan turnamen berikutnya yang akan diikuti untuk menambah poin menuju Olimpiade setelah Kejuaraan Dunia 2015.
"Saya masih harus membicarakan turnamen berikutnya dengan pelatih," kata Tommy.
Sementara, Wei Nan mengaku tidak menyangka bisa memenangi laga melawan Tommy Sugiarto karena masih beradaptasi dengan lapangan.
"Tekanan di dalam tadi luar biasa karena dia pemain tuan rumah sehingga banyak yang mendukungnya. Pada game kedua, saya juga belum mampu beradaptasi karena banyak orang di dalam stadion dan suasana terasa panas," kata Wei Nan.
Namun, aperingkat 20 dunia itu justru dapat bermain tanpa beban pada game ketiga sehingga bisa menumbangkan Tommy.
"Tommy pemain muda, dia masih punya banyak potensi. Saya rasa dia dapat berkembang dengan turnamen-turnamen seperti ini," kata Wei Nan.
"Kekalahan ini mungkin akan sulit saya lupakan karena ini Kejuaraan Dunia. Tapi, saya harus segera bangkit karena saya ingin menuju Olimpiade," kata Tommy dalam jumpa pers selepas pertandingan itu di Jakarta, Rabu.
Unggulan ke-15 ini tumbang tiga game 24-26, 21-8, 20-22 di tangan Wei Nan dalam waktu 70 menit.
"Memang berat bagi saya untuk menerima kekalahan ini. Tapi, saya sudah memberikan permainan yang terbaik," kata putra mantan atlet bulu tangkis Icuk Sugiarto itu.
Tommy mengaku selalu berusaha mengejar ketertinggalan poin pada game pertama meskipun Wei Nan yang menjadi pemenang.
"Tapi, pada game kedua dia tampak mengendorkan permainan dan pada awal game ketiga permainan kembali ketat," kata mantan atlet pelatnas PBSI itu.
Pada akhir game ketiga, Tommy mengaku bermain terburu-buru dan ingin cepat menutup kemenangan. Tapi, permainannya terpengaruh faktor angin di lapangan.
"Saya telah berusaha bermain lebih rileks pada game ketiga. Tapi, saya rasa Wei Nan bermain lebih tenang dan dapat mengantisipasi atmosfer di lapangan," kata Tommy.
Meski berusaha masuk kualifikasi Olimpiade Rio 2016, Tommy belum menentukan turnamen berikutnya yang akan diikuti untuk menambah poin menuju Olimpiade setelah Kejuaraan Dunia 2015.
"Saya masih harus membicarakan turnamen berikutnya dengan pelatih," kata Tommy.
Sementara, Wei Nan mengaku tidak menyangka bisa memenangi laga melawan Tommy Sugiarto karena masih beradaptasi dengan lapangan.
"Tekanan di dalam tadi luar biasa karena dia pemain tuan rumah sehingga banyak yang mendukungnya. Pada game kedua, saya juga belum mampu beradaptasi karena banyak orang di dalam stadion dan suasana terasa panas," kata Wei Nan.
Namun, aperingkat 20 dunia itu justru dapat bermain tanpa beban pada game ketiga sehingga bisa menumbangkan Tommy.
"Tommy pemain muda, dia masih punya banyak potensi. Saya rasa dia dapat berkembang dengan turnamen-turnamen seperti ini," kata Wei Nan.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015
Tags: