Industri kreatif tumbuh tujuh persen per tahun
12 Agustus 2015 16:51 WIB
Menteri Perindustrian Saleh Husin memperhatikan skuter listrik berbahan bambu karya Sekar Ayu Lutfiana, mahasiswi jurusan Desain Produk ITS Surabaya pada pameran industri kreatif di Bali Creative Industry Center (BCIC), Denpasar, Selasa, (11/8). (Kemenperin.go.id)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan industri kreatif telah memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dengan pertumbuhan rata-rata tujuh persen per tahun.
“Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian terus mendorong pengembangan industri kreatif nasional, yang pertumbuhannya semakin meningkat sekitar tujuh persen per tahun,” kata Menperin dalam sambutannya pada acara pembukaan Pameran ”Produk Fesyen dan Aksesori” melalui siaran pers di Jakarta, Rabu.
Pada kesempatan tersebut, Menperin menyampaikan bahwa pada 2014 – 2015, nilai tambah dari sektor ekonomi kreatif diestimasi mencapai Rp111,1 triliun.
Penyumbang nilai tambah tertinggi tersebut, antara lain subsektor mode, kuliner, dan kerajinan.
“Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh subsektor kerajinan dengan laju pertumbuhan ekspor sebesar 11,81 persen, diikuti fesyen dengan pertumbuhan 7,12 persen, periklanan sebesar 6,02 persen dan arsitektur 5,59 persen,” ujarnya.
Menurut Menperin, kerajinan tradisional yang telah diwariskan oleh para sesepuh Indonesia mampu menjadi produk-produk unggulan, yang mempunyai nilai kekayaan tradisi ataupun corak yang tinggi.
“Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian terus mendorong pengembangan industri kreatif nasional, yang pertumbuhannya semakin meningkat sekitar tujuh persen per tahun,” kata Menperin dalam sambutannya pada acara pembukaan Pameran ”Produk Fesyen dan Aksesori” melalui siaran pers di Jakarta, Rabu.
Pada kesempatan tersebut, Menperin menyampaikan bahwa pada 2014 – 2015, nilai tambah dari sektor ekonomi kreatif diestimasi mencapai Rp111,1 triliun.
Penyumbang nilai tambah tertinggi tersebut, antara lain subsektor mode, kuliner, dan kerajinan.
“Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh subsektor kerajinan dengan laju pertumbuhan ekspor sebesar 11,81 persen, diikuti fesyen dengan pertumbuhan 7,12 persen, periklanan sebesar 6,02 persen dan arsitektur 5,59 persen,” ujarnya.
Menurut Menperin, kerajinan tradisional yang telah diwariskan oleh para sesepuh Indonesia mampu menjadi produk-produk unggulan, yang mempunyai nilai kekayaan tradisi ataupun corak yang tinggi.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015
Tags: