Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukan) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, hal pertama yang dilakukannya setelah dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah berkoordinasi kementerian di bawahnya agar memiliki langkah dan bahasa yang sama.
"Saya ingin kementerian di bawah saya memiliki bahasa yang sama," katanya kepada wartawan usai dilantik Presiden Jokowi menjadi angota Kabinet Kerja di Istana Negara Jakarta, Rabu.
Luhut mengatakan,Presiden Jokowi tidak memberi informasi sebelumnya bahwa dirinya menjadi Menko Polhukam menggantikan Tedjo EP.
"Presiden baru kasih tahu saya setelah tadi salaman memberikan ucapan selamat," ungkapnya.
Usai dilantik, Menko Polhukam akan langsung menghadap Presiden bersama menteri-menteri lain yang dilantik di Istana Negara Rabu siang.
Ketika ditanya mengenai posisinya sebagai Kepala Staf Kepresidenan, Luhut mengatakan masih akan berkonsultasi dengan Presiden.
Tim Komunikasi Presiden Jokowi, Teten Masduki, mengatakan bahwa saat ini belum ada penggantian Kepala Staf Kepresidenan, namun ada kemungkinan akan ditunjuk pelaksana tugas (Plt).
"Namun, saya kira akan ada kekosongan. Akan segera diberhentikan dan akan segera diisi untuk Plt," kata Teten menambahkan.
Presiden Jokowi siang ini melantik enam menteri baru dalam Kabinet Kerja.
Dalam acara yang berlangsung di Istana Negara Jakarta tersebut, Presiden melantik Darmin Nasution menjadi Menko Perekonomian, Rizal Ramli sebagai Menko Kemaritiman dan Thomas Lembong sebagai Menteri Perdagangan Luhut Binsar Pandjaitan.
Selain itu, Sofyan Djalil sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Pramono Anung sebagai Sekretaris Kabinet.
Luhut: Kementerian harus berbahasa sama
12 Agustus 2015 15:05 WIB
Luhut Binsar Panjaitan. (ANTARA/Widodo S. Jusuf)
Pewarta: Panca Hari Prabowo
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015
Tags: