Moskow (ANTARA News) - Pemimpin kelompok keras Kaukasus di wilayah bergolak Dagestan Rusia tewas dalam serangan udara di pegunungan, kata badan keamanan Rusia dan kelompok Islam pada Selasa.

Empat orang tewas dalam gerakan pasukan khusus dan militer Rusia, kata Kementerian Dalam Negeri Dagestan, lapor AFP.

Pemimpin kelompok Keamiran Kaukasus Magomed Suleimanov termasuk yang tewas, kata Komite Nasional Anti-teror Nasional (NAK) dalam pernyataan kepada kantor berita Rusia.

Laman pemberontak Kavkaz Center juga mengatakan bahwa Suleimanov, 39, tewas dalam perjalanan akibat serangan dua hari, termasuk serangan dari helikopter di dekat desa pegunungan Gimry.

Kelompok Keamiran Kaukasus mendaku beberapa serangan besar di tanah Rusia dalam beberapa tahun belakangan, termasuk pemboman bandar udara Domodedovo, yang menewaskan 27 orang, dan peledakan kembar di kota selatan, Volgograd, yang menewaskan 34 orang baru-baru ini.

Riwayat hidup Suleimanov di laman pemberontak mengatakan ia dididik di Institut Agama Islam Al Fatih di Damaskus setelah itu ia mulai merekrut pejuang di tempat tinggalnya di Desa Gimry.

Ia mengatur beberapa serangan di kawasan itu, termasuk ledakan bunuh diri yang menewaskan ulama muslim yang dihormati Said Afandi di rumahnya bersama dengan tujuh orang lainnya pada 2012 lalu.

Ia hanya menjadi pemimpin kelompok Emirat Kaukasus sejak Juli setelah absen lebih dari satu tahun sejak pemimpin lama Doku Umarov tewas pada Maret 2014.

Selain kurangnya kepemimpinan, kelompok Emirat Kaukasus yang dibentuk pada 2007 telah dilemahkan oleh eksodus para pejuangnya untuk bergabung dengan kelompok ISIS di Suriah dan mengalihkan kesetiaan kepada pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi.

Pada Juni, pegaris keras di empat wilayah Kaukasus berjanji setia kepada ISIS yang menetapkan gubernur sendiri untuk Kaukasus, yaitu Rustam Aselderov.

(Uu.B020/B002)