13 jenis burung migran singgah di Limboto
11 Agustus 2015 22:00 WIB
ilustrasi Populasi Burung Kuntul Kawanan burung kuntul kerbau (Bubulcus ibis) dan kuntul kecil (Egretta garzetta) di kawasan hutan manggrove, Banda Aceh, Aceh, Minggu (17/5). Populasi burung kuntul di wilayah pesisir pantai Aceh terus meningkat pasca rehabilitasi lahan mangrove yang rusak akibat bencana tsunami akhir 2004. (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)
Gorontalo (ANTARA News) - Seorang fotografer dari Masyarakat Fotografi Gorontalo (MFG), Idham Ali melaporkan adanya 13 jenis burung migran yang singgah di Danau Limboto, Provinsi Gorontalo.
"Beberapa jenis sudah kami temukan sejak tahun lalu, tapi pada musim kering tahun ini ada burung Berkik Kembang Besar. Sebelumnya spesies ini belum pernah dilaporkan singgah di Gorontalo," ujarnya di Gorontalo, Selasa.
Jenis burung migran tersebut adalah Terik Asia Oriental (Glareola maldivarum), Ibis Rokoroko (Plegadis falcinellus), Berkik Kembang Besar (Rostratula benghalensis), Gajahan Penggala (Numenius phaeopus)
Kedidi Ekor Tajam (Calidris acuminata), Trinil Pantai (Actitis hypoleucos).
Burung lainnya yakni Gajahan Kecil (Numenius minutus), Gagang Bayam (Himantopus leucocephalus), Cerek Pasir Besar (Charadrius leschenaultii), Trinil Semak (Tringa glareola), Cerek Asia (Charadrius veredus), Dara Laut Kumis (Chlidonias hybridus) dan Trinil Pantai (Actitis hypoleucos).
Ia mengungkapkan spesies Gajahan Kecil yang terekam ada di sekitar Danau Limboto juga menarik perhatian Australian BirdLife, karena keberadaannya tidak umum di Indonesia dan populasinya cenderung menurun.
Sementara itu Iwan Hunowu dari Wildlife Conservation Society (WCS) menjelaskan keberadaan burung migran di kawasan danau patut menjadi perhatian besar, karena migrasi burung-burung tersebut memiliki pola yang khusus.
"Contohnya jenis gagang bayam dia datang dari Eropa sampai ke Afrika dan Cina. Jenis trinil semak bermigrasi ke Afrika dan Asia Selatan," katanya.
Menurutnya sebelum bermigrasi yang memakan waktu sekitar empat bulan perjalanan, burung melakukan persiapan yang cukup seperti menaikkan bobot tubuh.
"Beberapa jenis sudah kami temukan sejak tahun lalu, tapi pada musim kering tahun ini ada burung Berkik Kembang Besar. Sebelumnya spesies ini belum pernah dilaporkan singgah di Gorontalo," ujarnya di Gorontalo, Selasa.
Jenis burung migran tersebut adalah Terik Asia Oriental (Glareola maldivarum), Ibis Rokoroko (Plegadis falcinellus), Berkik Kembang Besar (Rostratula benghalensis), Gajahan Penggala (Numenius phaeopus)
Kedidi Ekor Tajam (Calidris acuminata), Trinil Pantai (Actitis hypoleucos).
Burung lainnya yakni Gajahan Kecil (Numenius minutus), Gagang Bayam (Himantopus leucocephalus), Cerek Pasir Besar (Charadrius leschenaultii), Trinil Semak (Tringa glareola), Cerek Asia (Charadrius veredus), Dara Laut Kumis (Chlidonias hybridus) dan Trinil Pantai (Actitis hypoleucos).
Ia mengungkapkan spesies Gajahan Kecil yang terekam ada di sekitar Danau Limboto juga menarik perhatian Australian BirdLife, karena keberadaannya tidak umum di Indonesia dan populasinya cenderung menurun.
Sementara itu Iwan Hunowu dari Wildlife Conservation Society (WCS) menjelaskan keberadaan burung migran di kawasan danau patut menjadi perhatian besar, karena migrasi burung-burung tersebut memiliki pola yang khusus.
"Contohnya jenis gagang bayam dia datang dari Eropa sampai ke Afrika dan Cina. Jenis trinil semak bermigrasi ke Afrika dan Asia Selatan," katanya.
Menurutnya sebelum bermigrasi yang memakan waktu sekitar empat bulan perjalanan, burung melakukan persiapan yang cukup seperti menaikkan bobot tubuh.
Pewarta: Debby Hariyanti Mano
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: