Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi IV DPR R, Edhy Prabowo meminta kepada pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian untuk memperbaiki sistem distribusi sapi potong.




Hal itu dikatakan oleh Edhy Prabowo terkait sapi potong asal Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur yang tidak masuk ke Jakarta, tapi harus ke Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.




“Masak harus ke Surabaya dulu, kan bisa langsung ke Jakarta. Berapa lagi ongkos untuk mengangkut sapi-sapi itu melalui jalan darat ke Jakarta. Sekarang ini ada wacana hanya sampai Cirebon,” kata Edhy Prabowo di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa.




Ia menyebutkan, tidak langsungnya sapi asal NTB dan NTT itu terkesan dibiarkan sehingga sapi lokal tidak bisa dijual di Jakarta dan dengan demikian akan masuk sapi impor.




“Pemerintah harus turun tangan. Kita akan tekankan agar sapi-sapi masuk ke Jakarta sehingga akan memudahkan dan tidak akan menambah biaya. Pemerintah harus evaluasi sistem distribusi,” katanya.




Ia menambahkan, pemerintah seharusnya mengoptimalkan sapi lokal untuk dipotong dan dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.




“Sapi lokal harus dipasarkan di dalam negeri. Kecuali tidak ada, barulah impor. Sapi petani Indonesia harus diserap dulu, kekuranganya baru diimpor. Kita punya benih sapi yang jumlahnya mencapai 8 juta ekor,” katanya.




Terkait dengan impor sapi dari Australia, Indonesia harus siap-siap menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi yang datang dari Australia.




“Bila impor sapi dari Australia, apakah Indonesia siap menghadapi 2 hal seperti kemungkinan untuk dibanned atau dilarang dan apakah Australia bisa mencukupi kebutuhan daging Indonesia,” ujar Edhy Prabowo.