Kisaran pertumbuhan ekonomi Singapura menyempit jadi 2-2,5 persen
11 Agustus 2015 08:28 WIB
Distrik pusat bisnis Singapura dalam arsip foto 30 Desember 2009. Pemerintah Singapura mempersempit perkiraan pertumbuhan ekonomi menjadi 2,0 persen hingga 2,5 persen dari sebelumnya antara 2,0 persen hingga 4,0 persen.(REUTERS/Tim Chong)
Singapura (ANTARA News) - Kisaran pertumbuhan produk domestik bruto Singapura tahun 2015 diperkirakan menyempit menjadi antara 2,0 persen hingga 2,5 persen setelah mengalami pelambatan tajam pada kuartal kedua, Departemen Perdagangan dan Industri mengumumkan pada Selasa.
Ekonomi tumbuh 1,8 persen pada basis tahun-ke-tahun di kuartal kedua 2015, lebih lambat dari pertumbuhan 2,8 persen pada kuartal sebelumnya.
Pada basis kuartal-ke-kuartal, ekonomi mengalami kontraksi 4,0 persen, pembalikan dari pertumbuhan 4,1 persen pada kuartal sebelumnya.
Sektor manufaktur, yang menyumbang sekitar sepertiga dari total ekonomi, berkontraksi 4,9 persen pada tahun-ke-tahun, memperpanjang penurunan 2,4 persen pada kuartal sebelumnya, terutama terbebani oleh penurunan dalam produksi manufaktur biomedis dan kelompok rekayasa transportasi.
Sektor perdagangan grosir dan eceran, angkutan dan penyimpanan serta sektor jasa akomodasi dan makanan semuanya mencatat pelambatan pertumbuhan.
Sementara sektor konstruksi berkembang dengan kecepatan yang lebih cepat di 2,5 persen pada basis tahun-ke-tahun, dibandingkan dengan 1,1 persen pada kuartal sebelumnya. Pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan pekerjaan konstruksi di sektor publik.
Sektor keuangan dan asuransi membukukan pertumbuhan tertinggi 7,1 persen tahun-ke-tahun, memperluas pertumbuhan 7,8 persen pada kuartal sebelumnya. Pertumbuhan sebagian besar ditopang oleh segmen pengelolaan dana.
Ke depan, menurut kementerian, pertumbuhan global diperkirakan meningkat secara bertahap meskipun laju pertumbuhannya mungkin akan merata di seluruh negara.
Secara khusus, negara maju diharapkan melihat peningkatan secara bertahap dalam pertumbuhannya, sementara prospek pertumbuhan ekonomi regional secara umum melemah.
Bersamaan dengan perkiraan kenaikan secara bertahap ekonomi global, sektor-sektor berorientasi eksternal seperti sektor keuangan dan asuransi akan cenderung mendukung pertumbuhan ekonomi Singapura, kata kementerian.
Faktor-faktor sektor tertentu juga bisa terus membebani pertumbuhan beberapa sektor berorientasi eksternal seperti segmen kelautan dan lepas pantai.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas, kementerian telah mempersempit perkiraan pertumbuhan ekonomi 2015 Singapura menjadi 2,0 persen hingga 2,5 persen dari sebelumnya antara 2,0 persen hingga 4,0 persen, demikian seperti dilansir kantor berita Xinhua. (Uu.A026)
Ekonomi tumbuh 1,8 persen pada basis tahun-ke-tahun di kuartal kedua 2015, lebih lambat dari pertumbuhan 2,8 persen pada kuartal sebelumnya.
Pada basis kuartal-ke-kuartal, ekonomi mengalami kontraksi 4,0 persen, pembalikan dari pertumbuhan 4,1 persen pada kuartal sebelumnya.
Sektor manufaktur, yang menyumbang sekitar sepertiga dari total ekonomi, berkontraksi 4,9 persen pada tahun-ke-tahun, memperpanjang penurunan 2,4 persen pada kuartal sebelumnya, terutama terbebani oleh penurunan dalam produksi manufaktur biomedis dan kelompok rekayasa transportasi.
Sektor perdagangan grosir dan eceran, angkutan dan penyimpanan serta sektor jasa akomodasi dan makanan semuanya mencatat pelambatan pertumbuhan.
Sementara sektor konstruksi berkembang dengan kecepatan yang lebih cepat di 2,5 persen pada basis tahun-ke-tahun, dibandingkan dengan 1,1 persen pada kuartal sebelumnya. Pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan pekerjaan konstruksi di sektor publik.
Sektor keuangan dan asuransi membukukan pertumbuhan tertinggi 7,1 persen tahun-ke-tahun, memperluas pertumbuhan 7,8 persen pada kuartal sebelumnya. Pertumbuhan sebagian besar ditopang oleh segmen pengelolaan dana.
Ke depan, menurut kementerian, pertumbuhan global diperkirakan meningkat secara bertahap meskipun laju pertumbuhannya mungkin akan merata di seluruh negara.
Secara khusus, negara maju diharapkan melihat peningkatan secara bertahap dalam pertumbuhannya, sementara prospek pertumbuhan ekonomi regional secara umum melemah.
Bersamaan dengan perkiraan kenaikan secara bertahap ekonomi global, sektor-sektor berorientasi eksternal seperti sektor keuangan dan asuransi akan cenderung mendukung pertumbuhan ekonomi Singapura, kata kementerian.
Faktor-faktor sektor tertentu juga bisa terus membebani pertumbuhan beberapa sektor berorientasi eksternal seperti segmen kelautan dan lepas pantai.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas, kementerian telah mempersempit perkiraan pertumbuhan ekonomi 2015 Singapura menjadi 2,0 persen hingga 2,5 persen dari sebelumnya antara 2,0 persen hingga 4,0 persen, demikian seperti dilansir kantor berita Xinhua. (Uu.A026)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015
Tags: