Jakarta (ANTARA News) - Jika pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/ 2015 turun menjadi 4,67 persen dari 4,71 persen dibandingkan kuartal I, pertumbuhan industri justru naik menjadi 5,27 persen dari 5,21 persen pada periode sama.




"Walaupun ada penurunan pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan industri tetap naik dengan pertumbuhan industri farmasi dan industri makanan dan minuman yang masih jadi andalan," kata Menteri Perindustrian, Saleh Husin, di Jakarta, Senin.




Industri farmasi tumbuh sekitar 9 persen pada kuartal II/ 2015 dan industri makanan dan minuman tumbuh 8,55 persen pada periode yang sama.




Husin menambahkan, pertumbuhan industri pada kuartal II/ 2015 memang naik, namun masih lebih kecil dibandingkan pertumbuhan industri pada kuartal II/2014, yang salah satunya disebabkan oleh faktor ekonomi global ekonomi yang sedang menurun.




"Selain itu juga di internal dengan perubahan nomenklatur dan belanja modal pemerintah yang baru bisa cair Bulan Mei itu mempengaruhi," ujar dia.




Namun, dia menegaskan tetap optimis mampu mencapai target pertumbuhan industri sebesar 6,3-6,8 persen pada 2015.




"Pada semester II ini penyerapannya sudah selesai, sehingga bisa menggerakkan pertumbuhan industri itu sendiri. Kami masih yakin target (6,3-6,8 persen) bisa terjadi," ujar Husin.