Skotlandia larang rekayasa genetika produk pangan
10 Agustus 2015 02:38 WIB
Ilustrasi. Seorang aktivis, dengan tubuh terbalur tepung dan biji jagung serta membawa setongkol jagung mengikuti aksi merayakan Hari Jagung Nasional di Mexico City, Meksiko, Kamis (29/9). Greenpeace dan berbagai organisasi lainnya menggelar aksi protes menentang jagung transgenik, atau jagung menggunakan rekayasa genetika, di negara tersebut karena jagung merupakan makanan pokok utama di Meksiko dan Amerika Tengah. (FOTO ANTARA/REUTERS/Carlos Jasso)
London (ANTARA News) - Pemerintah Skotlandia pada Minggu mengatakan berniat melarang penanaman tanaman pangan dengan rekayasa genetika di wilayahnya guna melindungi "citra bersih dan hijau" dan karena sedikit sekali bukti yang mengarah bahwa konsumen Skotlandia menginginkan produk hasil rekayasa genetika.
Tanaman dengan rekayasa genetika yang banyak ditumbuhkan di Amerika dan Asia menjadi bahan perdebatan di Eropa, sebagian kelompok pecinta alam mencemaskan dampaknya terhadap lingkungan dan juga mempertanyakan apakah panenan itu sehat dan aman bagi manusia, lapor Reuters.
Para produser mengatakan bahwa penelitian membuktikan bila hasil panen tersebut aman.
Richard Lochhead, Menteri Lingkungan, makanan dan urusan perdesaan Pemerintah Skotlandia, Minggu mengatakan akan memanfaatkan aturan baru Uni Eropa yang mengizinkan negara-negara untuk memilih tidak menanam panenan rekayasa genetika.
"Skotlandia terkenal di seluruh dunia karena keindahan lingkungan alam, dan melarang penanaman tanaman pangan hasil rekayasa genetika akan melindungi kami untuk terus menjaga status sebagai negara yang bersih dan alami."
"Tidak ada bukti mengenai banyaknya permintaan akan produk hasil rekayasa genetika oleh konsumen Skotlandia dan saya khawatir dengan mengizinkan penanamannya dapat merusak gambaran sebagai negeri yang alami dan bersih, serta mempertaruhkan masa depan sektor pangan dan minuman kami."
Lochhead, anggota Partai Nasional Skontlandia mengatakan akan menginformasikan masalah ini ke Pemerintah Inggris yang memberikan otonomi luas mengenai kebijakan-kebijakannya.
(Uu.M007/A016)
Tanaman dengan rekayasa genetika yang banyak ditumbuhkan di Amerika dan Asia menjadi bahan perdebatan di Eropa, sebagian kelompok pecinta alam mencemaskan dampaknya terhadap lingkungan dan juga mempertanyakan apakah panenan itu sehat dan aman bagi manusia, lapor Reuters.
Para produser mengatakan bahwa penelitian membuktikan bila hasil panen tersebut aman.
Richard Lochhead, Menteri Lingkungan, makanan dan urusan perdesaan Pemerintah Skotlandia, Minggu mengatakan akan memanfaatkan aturan baru Uni Eropa yang mengizinkan negara-negara untuk memilih tidak menanam panenan rekayasa genetika.
"Skotlandia terkenal di seluruh dunia karena keindahan lingkungan alam, dan melarang penanaman tanaman pangan hasil rekayasa genetika akan melindungi kami untuk terus menjaga status sebagai negara yang bersih dan alami."
"Tidak ada bukti mengenai banyaknya permintaan akan produk hasil rekayasa genetika oleh konsumen Skotlandia dan saya khawatir dengan mengizinkan penanamannya dapat merusak gambaran sebagai negeri yang alami dan bersih, serta mempertaruhkan masa depan sektor pangan dan minuman kami."
Lochhead, anggota Partai Nasional Skontlandia mengatakan akan menginformasikan masalah ini ke Pemerintah Inggris yang memberikan otonomi luas mengenai kebijakan-kebijakannya.
(Uu.M007/A016)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015
Tags: