Surabaya (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Saleh Husin ingin Indonesia segera mempunyai "bank industri" atau satu lembaga pembiayaan khusus industri.

Industri di Tanah Air, ujarnya, membutuhkan dukungan pembiayan untuk terus tumbuh. Hanya saja, tingkat suku bunga perbankan saat ini cukup tinggi dan dinilai kurang mendukung dunia industri.

Dengan suku bunga kredit yang tinggi, biaya investasi menjadi mahal akibatnya daya saing pun rendah.

"Kita tahu bahwa bunga bank di negara kita masih cukup tinggi dibandingkan negara-negara tetangga kita di ASEAN misal Singapura, Malaysia, Vietnam, dan Thailand. Di negara-negara tetangga, bunga bank mulai dari tiga sampai lima persen," katanya setelah menghadiri forum komunikasi pimpinan Kementerian Perindustrian dengan dunia usaha di Surabaya, Jawa Timur, Kamis.

Ia mengatakan, suku bunga kredit yang diberlakukan nanti tidak harus sama seperti negara-negara tersebut. "Tidak harus sama misal dengan Singapura atau Malaysia, paling tidak ya mendekati sehingga kita punya daya saing yang kuat," ujarnya.

Menperin mengatakan telah berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait di antaranya Kadin dan Otoritas Jasa Keuangan untuk membahas wacana pembentukan lembaga yang khusus membiayai industri itu.

Meski demikian, Menperin mengakui untuk membentuk lembaga itu tidak semudah membalik telapak tangan. Namun, ia berharap dapat segera diwujudkan.

"Kan kita menginginkan agar industri terus tumbuh," ujarnya.