Jombang, Jawa Timur (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terpilih Said Aqil Siradj berjanji akan memfokuskan kerja lima tahunnya pada agenda sosial.

"Saya fokuskan NU pada pendidikan, kesehatan dan ekonomi kerakyatan," kata Said selepas pengumumannya menjadi Ketua Umum terpilih PBNU masa khidmat 2015--2020 di alun-alun Jombang, Jawa Timur, Kamis.

Said mengatakan dirinya juga akan berusaha menjaga dan mengawal ideologi NU Ahlus Sunah wal Jamaah (Aswaja) dan menempanya pada generasi muda karena tantangan yang akan datang, menurutnya akan dihadapi oleh golongan masyarakat tersebut.

"Generasi muda nanti akan berhadapan dengan ideologi radikal. Itu tantangan kita, kami akan kawal Aswaja agar bisa menjadikan Islam yang moderat dan toleran agar bermanfaat bukan hanya bagi warga NU tapi umat islam di seluruh dunia," ujar dia.

Selain itu Said mengatakan tidak akan ada agenda politik dan hanya akan bekerja selama lima tahun mendatang untuk memajukan NU sehingga tujuan organisasi massa Islam tersebut agar berguna demi bangsa dan negara tercapai.

"Saya juga memohon doa restu pada seluruh warga negara Indonesia agar dapat menjalankan amanat muktamar dan cita-cita NU," ujarnya.

Sementara itu Rais Aam PBNU terpilih untuk masa khidmat 2015--2020, Maruf Amin berjanji untuk membentuk pengurus yang mencerminkan keinginan muktamirin.

"Kita berusaha agar tidak ada lembaga dan unit dari pusat ke daerah yang tidak jalan dan tidak bergerak, oleh karenanya kita akan konsolidasikan agar semua hasil kerja komisi-komisi bisa dijalankan," ujarnya.

Dia juga mengharapkan dukungan semua pihak agar kepengurusan PBNU masa khidmat 2015-2020 bisa menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai cita-cita Nahdlatul Ulama.

"Oleh karena itu dibutuhkan dukungan kita semua, agar kita siap kita mengerjakan tugas berat ini," ujar dia.

Dari informasi yang dihimpun Antara, struktur pengurus PBNU akan disusun oleh tim formatur yang terdiri dari beberapa orang yang dipercaya dari Pengurus Wilayah NU seperti dari Jawa Barat, Jambi, Jawa Timur, Kalimantan Timur dan Papua.

Khusus untuk Papua, belakangan mempercayakan tugas sebagai formatur tersebut ke Pengurus GP Ansor dengan menunjuk Nusron Wahid yang merupakan ketua organisasi kepemudaan sayap NU itu.