Jakarta (ANTARA News) - Festival Nusantara 2015 yang diselenggarakan oleh Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) mengagendakan upacara bendera di kawasan Gunung Batur, Kintamani, Bali, untuk memperingati HUT Kemerdekaan ke-70 Republik Indonesia.

"Nanti sekitar 3.000 peserta, partisipan dan kelompok pemandu pendaki Gunung Batur akan melaksanakan upacara bendera pada 17 Agustus mendatang di pondasi Gunung Batur sebagai perayaan hari kemerdekaan," kata Ketua Panitia Festival Nusantara, I Made Suarnatha usai konferensi pers di Jakarta, Rabu.

Made mengatakan sebelum pelaksanaan upacara, seluruh peserta akan mendaki Gunung Batur pukul 03.00 dini hari dengan iringan musik Bali kemudian peserta dapat beritual sambil menunggu fajar menyongsong.

"Sambil menunggu fajar, biasanya awan menyelimuti gunung dan ada sembulan surya yang begitu indahnya. Saat itulah waktu yang tepat untuk mengadakan ritual," kata Made yang juga merupakan anggota AMAN regional Bali.

Untuk pertama kalinya, AMAN menggelar Festival Nusantara yang diselenggarakan pada 8-17 Agustus 2015 untuk memperingati Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia (HIMAS) dengan mengambil tema "Memastikan Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat Adat".

AMAN juga ingin menyelenggarakan Festival Nusantara selama tujuh tahun berturut-turut karena keistimewaan angka 7 yang berasal dari nilai-nilai kearifan nusantara, seperti HUT Kemerdekaan ke-70 Indonesia, Presiden ke-7, kebhinekaan yang ditemukan sejak abad ke-7, dan badan manusia yang terdiri dari 7 cakra.

Di tahun pertama Festival Nusantara, matahari sebagai mahadaya sumber energi kehidupan diambil menjadi tema besar.

"Hidup manusia ini bergantung dengan sinar matahari. Saya pikir di masing-masing wilayah memiliki penghargaan terhadap surya atau dewa matahari. Oleh sebab itu, banyak negara, seperti Mesir, Jepang, Suku Maya yang memiliki ritual kepada matahari," kata Made.

Menurutnya, pemujaan surya pagi yang diadakan setiap hari selama festival akan menjadi kanal pertemuan masyarakat adat nusantara untuk saling mengapresiasi kehadiran matahari dengan ritual yang berbeda dari setiap daerah.

Adapun untuk rangkaian festival, terdiri dari lokakarya, malam budaya, pameran produk nusantara, pemutaran film dan ditutup dengan "Deklarasi untuk Tanah Air".