New Delhi (ANTARA News) - Jumlah korban jiwa akibat banjir di Negara Bagian Benggala Barat di India Timur telah mencapai 70, sementara lebih dari 3,6 juta orang terpengaruh bencana itu, kata media setempat, Selasa.

Kepala Menteri Negara Bagian Benggala Barat Mamata Banerjee telah menyatakan arus air dari bendungan telah menambah parah kondisi banjir di negara bagian yang dipimpinnya. Negara Bagian Benggala Barat telah diguyur hujan lebat selama satu pekan terakhir, kata Indo-Asian News Service.

Kebanyakan korban tewas akibat tersengat listrik, tenggelam, gigitan ular, sambaran petir dan tembok yang ambruk, kata laporan itu sebagaimana dikutip Xinhua, Selasa siang.

Pemerintah telah mendirikan lebih dari 2.000 tempat penampungan buat orang yang telah kehilangan tempat tinggal akibat banjir dan meninggalkan rumah mereka akibat genangan air.

Pemerintah juga menyediakan bahan bantuan buat korban banjir, serta memberikan 400.000 rupee India (625 dolar AS) untuk masing-masing keluarga korban tewas akibat banjir.

Para pejabat mengatakan hampir 56.000 rumah hancur diterjang banjir bersama dengan lebih dari satu juta hektare lahan tanaman.

Militer India mengkoordinasikan upaya pertolongan dan berkonsultasi dengan pemerintah lokal. Militer India mengirim perahu dan barang bantuan banjir serta menyediakan bantuan medis darurat buat warga yang cedera dan sakit.

Kantor meteorologi India telah memperkirakan hujan lebat mengguyur beberapa tempat di negara bagian tersebut dalam beberapa hari ke depan. Tapi kondisi banjir diperkirakan mulai reda sejak Selasa di sebagian besar daerah yang terendam air, kata beberapa pejabat pemerintah.

(Uu.C003)