Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pertanian menyiapkan anggaran sebesar Rp880 miliar khusus untuk mengantisipasi kekeringan di sektor pertanian.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Jakarta, Senin mengatakan, sejak awal pihaknya telah siapkan dana untuk perbaikan irigasi tersier Rp2 triliun.

"Lalu baru kemarin disetujui DPR Komisi IV, perubahan alokasi untuk penanggulangan kekeringan Rp880 Miliar," kata Mentan seusai rakor kekeringan di Kementerian Pertanian.

Rapat koordinasi (rakor) tersebut melibatkan Komisi IV DPR, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta pihak Kementerian PU dan Perumahan Rakyat guna membahas penanggulangan kekeringan.

Terkait dampak kekeringan di sektor pertanian, Mentan menyatakan hingga kini sekitar 17.000 hektar lahan sawah puso atau gagal panen dari total lahan sawah di Indonesia mencapai 9,2 juta hektar.

Lahan pertanian yang mengalami gagal panen tersebut, tambahnya, tersebar antara lain di Jabar, Jateng, dan Lampung.

Menurut dia, pihaknya telah mengantisipasi kekeringan yang mulai sejak Desember 2014 antara lain dengan pembagian pompa air sebanyak 21.000 unit kepada petani, pembangunan 1.000 embung dan perbaikan 1,3 juta hektar irigasi tersier.

Amran menyatakan lahan yang puso bisa ditutupi dengan penambahan areal tanam padi periode Oktober-Maret yang mencapai 400.000 hektar.

Menyinggung luas kekeringan, menurut dia, tahun lalu mencapai 250.000 hektar sedangkan tahun ini hanya 110.000 hektar.