Jakarta (ANTARA News) - PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) menargetkan 1.000 unit penjualan D-Tracker sebanyak 1.000 unit per bulan.

PT KMI meluncurkan sepeda motor terbarunya D-Tracker, Senin, sebagai pengganti D-Tracker 150 dengan berbagai perubahan.

Menurut Head of Marketing & Sales Division PT Kawasaki Motor Indonesia Michael Chandra Tanadhi, target tersebut sesuai dengan produksinya per bulan.

"Targetnya kami tingkatkan menjadi 1.000 unit per bulan. Sebelumnya, target penjualan (D-Tracker 150) sebanyak 800 unit," jelas Michael di Jakarta, Senin.

D-Tracker diproduksi secara Completely Knock Down (CKD) di Indonesia sebanyak 1.000 unit per bulan. Sebelumnya, D-Tracker 150 hanya diproduksi 800 unit.

Menurut Michael, kehadiran D-Tracker diyakini mampu merebut segmen baru karena penampilannya yang berbeda dari sebelumnya.

"Yang baru mengalami penyempurnaan di body sekitar tangki. Kalau yang dulu off road banget, sekarang lebih smooth seperti on road," tutur Michael.

PT KMI optimistis dalam waktu dua sampai tiga bulan dapat memenuhi target.

"Dengan kondisi indonesia seperti ini masih mumpuni dan berkembang, terutama di Jakarta. Kondisi jalan masih semi off road dan sering banjir," jelasnya.

Selain itu, D-Tracker juga menyasar penjualan di Sumatera dan Bali dengan perkiraan kontribusi mencapai 30-40 persen. Untuk di Kalimantan, kontribusi sebesar 10 persen.

D-Tracker diharapkan memberi kontribusi terhadap total penjualan motor Kawasaki di Indonesia.

"Sebelumnya kontribusi D-Tracker 150 sebesar 8 persen, dengan kehadiran D-Tracker diharapkan naik 10 persen. Kami harap tambah volume sedikit," kata Michael.

Secara nasional, penjualan total Kawasaki pada Juli mencapai sekitar 7.700 unit, lebih kecil dibandingkan bulans ebelumnya sebanyak 8.000 unit. Sedangkan total pencapaian penjualan Kawasaki dari Jabuari-Juli sebanyak 60.000 unit.

"Awal juli banyak dealer curhat drop, minggu kedua sebelum lebaran lumayan lagi. Katanya tren penjualan sebelum lebaran memang seperti itu," ujar Michael.