Bengkulu (ANTARA News) - Para nelayan pesisir Kota Bengkulu menunda kegiatan melaut akibat hujan badai yang melanda perairan wilayah itu pada Minggu (2/8) malam hingga Senin (3/8) subuh.

"Tidak ada yang melaut hari ini karena hujan badai tadi malam," kata Ketua Kelompok Nelayan Muda Mandiri Kelurahan Pondok Besi, David di Bengkulu, Senin.

Ia mengatakan hujan lebat yang melanda wilayah Bengkulu sejak Minggu (2/8) sore membuat para nelayan memilih berdiam di rumah mereka.

Biasanya, kata David, para nelayan memanfaatkan waktu untuk memperbaiki jaring dan alat tangkap lainnya.

"Kalau cuaca sudah bagus sore nanti biasanya kami akan melaut saat subuh," ucapnya.

Sebagian besar nelayan di pesisir Kota Bengkulu adalah nelayan tradisional yang berangkat melaut pada subuh dan kembali ke daratan pada pagi sekitar pukul 09.00 WIB.

Sementara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu mengeluarkan peringatan dini tentang ketinggian gelombang di perairan wilayah itu selama dua hari, 3 hingga 4 Agustus 2015.

"Dalam dua hari ini kami mengimbau nelayan dan masyarakat mewaspadai tinggi gelombang maksimum 4 meter," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Pulau Baai Bengkulu, Sudiyanto.

Ia mengatakan tinggi gelombang maksimum 2 hingga 4 meter dapat terjadi di perairan Bengkulu, perairan Enggano dan Samudera Hindia Barat Bengkulu.

Hujan disertai badai, menurut dia, masih berpotensi terjadi di daratan dan perairan Bengkulu sebab Elnino yang melanda wilayah ini masih tergolong lemah.

"Elnino lemah artinya selama musim kering masih ada potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang," katanya.