Jakarta (ANTARA News) - PT Anglasa Pura II menyatakan operasional landasan pacu (runway) Bandara Minangkabau, Sumatra Barat dihentikan sementara menyusul tergelincirnya (overrun) pesawat Citilink nomor penerbangan QG 970 di Bandara Internasional Minangkabau, Padang pada Minggu (2/8) malam pukul 19.30 WIB.

"Adapun dampak dari kejadian ini adalah operasional landasan pacu atau runway Bandara Internasional Minangkabau dihentikan sementara," kata Sekretaris Perusahaan AP II Agus Haryadi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Agus mengatakan penghentian sementara operasional landasan pacu menunggu keputusan lebih lanjut dari Otoritas Bandara dan Airnav Indonesia selaku penyelenggara lalu lintas penerbangan.

Dengan demikian, dia menyebutkan, tiga penerbangan dari Padang tujuan Jakarta oleh Lion Air, Garuda Indonesia, dan Sriwijaya Air, mengalami penundaan keberangkatan dari jadwal semula.

Agus mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dan bekerjasama dengan pemangku kepentingan seperti Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Otoritas Bandara, dan Lanud serta Airnav Indonesia untuk segera dan dengan cepat melakukan evakuasi pesawat tersebut agar operasional bandara secara keseluruhan dapat kembali berjalan normal.

"Peristiwa ini menjadi perhatian PT Angkasa Pura II (Persero) untuk selalu fokus pada keadaan darurat di setiap kondisi termasuk saat hujan lebat seperti yang terjadi pada hari ini," katanya.

Pesawat Citilink nomor penerbangan QG 970 mendaray di Bandara Internasional Minangkabau, Padang saat kondisi hujan lebat, setelah lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta.

Pesawat tersebut membawa total 178 penumpang, terdiri dari 174 dewasa, satu anak, dan tiga bayi.

AP II menyatakan seluruh penumpang selamat dan telah selesai dievakuasi keluar dari pesawat oleh Unit Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran atau PKPPK Bandara Internasional Minangkabau.