20 kecamatan di Karawang alami kekeringan
2 Agustus 2015 15:51 WIB
Ilustrasi-Petani memotong batang padi yang kering karena kekurangan air di Pamekasan, Jawa Timur, Selasa (28/7). Kekeringan yang melanda menyebabkan gagal panen padi dan warga kesulitan mendapatkan air bersih di sebagian wilayah di Pamekasan. (ANTARA FOTO/Saiful Bahri)
Karawang (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mencatat bencana kekeringan kini melanda ribuan hektare sawah di 20 kecamatan sehubungan dengan musim kemarau.
"Seluas 3.527 hektare sawah di 20 kecamatan mengalami kekeringan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat Asip Suhendar, saat dihubungi di Karawang, Minggu.
Untuk sementara ini tercatat 3.527 hektare areal persawahan di Karawang yang kekeringan. Sedangkan areal sawah yang terancam seluas 7.448 hektare, karena sulit mendapatkan air.
Ia mengatakan, bencana kekeringan terparah terjadi di lima kecamatan. Di antaranya Kecamatan Pangkalan, Tegalwaru, Pakisjaya, Batujaya, dan Kecamatan Jatisari.
"Khusus di Kecamatan Tegalwaru, kekeringan tidak hanya melanda areal sawah. Tetapi juga mengakibatkan warga sulit mendapatkan air bersih," katanya.
Ia mengaku sudah berkoordinasi ke sejumlah organisasi perangkat daerah terkait. Bahkan mengenai kesulitan air bersih yang terjadi di Tegalwaru, pihaknya sudah berkoordinasi ke Perusahaan Daerah Air Minum setempat.
Wakil Ketua DPRD Karawang Sri Rahayu Agustina menilai pemerintah daerah setempat kurang sigap dalam menangani bencana kekeringan yang melanda areal sawah. Di daerah tertentu, warga juga banyak yang kesulitan air bersih.
"Pemkab sepertinya kurang peduli dengan ancaman kekeringan. Saat ini belum ada tindakan konkret. Padahal, kekeringan kini sudah melanda puluhan kecamatan," katanya.
"Seluas 3.527 hektare sawah di 20 kecamatan mengalami kekeringan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat Asip Suhendar, saat dihubungi di Karawang, Minggu.
Untuk sementara ini tercatat 3.527 hektare areal persawahan di Karawang yang kekeringan. Sedangkan areal sawah yang terancam seluas 7.448 hektare, karena sulit mendapatkan air.
Ia mengatakan, bencana kekeringan terparah terjadi di lima kecamatan. Di antaranya Kecamatan Pangkalan, Tegalwaru, Pakisjaya, Batujaya, dan Kecamatan Jatisari.
"Khusus di Kecamatan Tegalwaru, kekeringan tidak hanya melanda areal sawah. Tetapi juga mengakibatkan warga sulit mendapatkan air bersih," katanya.
Ia mengaku sudah berkoordinasi ke sejumlah organisasi perangkat daerah terkait. Bahkan mengenai kesulitan air bersih yang terjadi di Tegalwaru, pihaknya sudah berkoordinasi ke Perusahaan Daerah Air Minum setempat.
Wakil Ketua DPRD Karawang Sri Rahayu Agustina menilai pemerintah daerah setempat kurang sigap dalam menangani bencana kekeringan yang melanda areal sawah. Di daerah tertentu, warga juga banyak yang kesulitan air bersih.
"Pemkab sepertinya kurang peduli dengan ancaman kekeringan. Saat ini belum ada tindakan konkret. Padahal, kekeringan kini sudah melanda puluhan kecamatan," katanya.
Pewarta: M. Ali Khumaini
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015
Tags: