Angelina Jolie dan Suu Kyi temui pekerja garmen
1 Agustus 2015 22:20 WIB
Angelina Jolie (kanan), Utusan Khusus Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR), bertemu dengan Baw Meh (75), seorang pengungsi dari etnis Karenni, dan keluarganya yang berasal dari Myanmar di kamp pengungsi Ban Mai Nai Soi, sekitar 2km dari perbatasan Thailand-Myanmar, pada Hari Pengungsi Sedunia, Jumat (20/6). (REUTERS/UNHCR/R. Arnold/Handout via Reuters)
Yangon (ANTARA News) - Aktris Hollywood Angelina Jolie dan pemimpin oposisi Myanmar Aung San Suu Kyi bertemu dengan pekerja industri pakaian jadi untuk melihat secara langsung kondisi kerja mereka di Myanmar, Sabtu.
Bintang peraih Oscar itu yang dalam kunjungan dalam kapasitasnya sebagai utusan khusus PBB untuk urusan pengungsi, tiba di Myanmar Rabu dan bertemu Presiden Thein Sein di ibu kota Naypyidaw, serta korban kejahatan seks di negara bagian Kachin di bagian utara Myanmar.
Pada Sabtu, Jolie bertemu Suu Kyi di kediamannya di Yangon, sebelum kemudian berkunjung ke perumahan di lokasi industri tekstil yang sebagian besar pekerjanya kaum perempuan di Hlaing Tha Yar, luar kota Yangon.
Puluhan orang berkumpul untuk menyambut kedatangan bintang Hollywood dan ikon demokrasi Myanmar itu saat kedua tokoh tersebut tiba kompleks perumahan pekerja.
Seperti yang dikutip dari akun facebook milik Partai Demokrasi Liga Nasional yang beroposisi, Jolie dan Suu Kyi berbicara dengan para pekerja mengenai kondisi kerja dan kehidupan mereka, serta menampung aspirasi para pekerja mengenai masalah pendidikan.
Industri pakaian jadi menjadi sorotan di seluruh Asia dalam beberapa tahun terakhir karena menyangkut kekhawatiran atas buruknya kesejahteraan serta keamanan pekerja.
Para pekerja tekstil di Myanmar juga sudah sering melancarkan protes untuk menuntut upah yang lebih layak setelah era pemerintahan junta berakhir pada 2011 lalu.
Menurut British Council, kunjungan Jolie yang diawali dengan undangan dari Suu Kyi adalah bagian dari program Pencegahan Kekerasan Seksual yang menginginkan agar pelaku kekerasan tersebut dituntut.
Setelah bertemu dengan para korban kekerasan seksual di Kachin, Jumat, Jolie mendesak pemerintah Myanmar untuk memastikan bahwa mereka berkomitmen untuk membawa kekerasan tersebut ke pengadilan.
Jolie tiba di Myanmar setelah kunjungan singkat ke Kamboja, tempat ia berencana untuk menyutradarai film untuk Netflix tentang rezim Khmer Merah Kamboja berdasarkan pengalaman anak-anak korban perang.
Dalam perjalanan itu, ia didampingi Maddox, anak laki-laki berusia 14 tahun yang merupakan anak angkat Jolie dan berasal dari Kamboja.
Sampai saat ini, Myanmar masih disibukkan oleh konflik perang saudara di wilayah perbatasan dan pemerintah berusaha untuk meredam konflik dengan mengadakan gencatan senjata secara nasional
dengan pemberontak sebelum pemilihan umum pada November mendatang.
Di negara bagian Kachin, sekitar 100.000 orang terpaksa mengungsi sejak perang saudara berkecamuk pada 2011 lalu, demikian AFP.
(Uu.A032)
Bintang peraih Oscar itu yang dalam kunjungan dalam kapasitasnya sebagai utusan khusus PBB untuk urusan pengungsi, tiba di Myanmar Rabu dan bertemu Presiden Thein Sein di ibu kota Naypyidaw, serta korban kejahatan seks di negara bagian Kachin di bagian utara Myanmar.
Pada Sabtu, Jolie bertemu Suu Kyi di kediamannya di Yangon, sebelum kemudian berkunjung ke perumahan di lokasi industri tekstil yang sebagian besar pekerjanya kaum perempuan di Hlaing Tha Yar, luar kota Yangon.
Puluhan orang berkumpul untuk menyambut kedatangan bintang Hollywood dan ikon demokrasi Myanmar itu saat kedua tokoh tersebut tiba kompleks perumahan pekerja.
Seperti yang dikutip dari akun facebook milik Partai Demokrasi Liga Nasional yang beroposisi, Jolie dan Suu Kyi berbicara dengan para pekerja mengenai kondisi kerja dan kehidupan mereka, serta menampung aspirasi para pekerja mengenai masalah pendidikan.
Industri pakaian jadi menjadi sorotan di seluruh Asia dalam beberapa tahun terakhir karena menyangkut kekhawatiran atas buruknya kesejahteraan serta keamanan pekerja.
Para pekerja tekstil di Myanmar juga sudah sering melancarkan protes untuk menuntut upah yang lebih layak setelah era pemerintahan junta berakhir pada 2011 lalu.
Menurut British Council, kunjungan Jolie yang diawali dengan undangan dari Suu Kyi adalah bagian dari program Pencegahan Kekerasan Seksual yang menginginkan agar pelaku kekerasan tersebut dituntut.
Setelah bertemu dengan para korban kekerasan seksual di Kachin, Jumat, Jolie mendesak pemerintah Myanmar untuk memastikan bahwa mereka berkomitmen untuk membawa kekerasan tersebut ke pengadilan.
Jolie tiba di Myanmar setelah kunjungan singkat ke Kamboja, tempat ia berencana untuk menyutradarai film untuk Netflix tentang rezim Khmer Merah Kamboja berdasarkan pengalaman anak-anak korban perang.
Dalam perjalanan itu, ia didampingi Maddox, anak laki-laki berusia 14 tahun yang merupakan anak angkat Jolie dan berasal dari Kamboja.
Sampai saat ini, Myanmar masih disibukkan oleh konflik perang saudara di wilayah perbatasan dan pemerintah berusaha untuk meredam konflik dengan mengadakan gencatan senjata secara nasional
dengan pemberontak sebelum pemilihan umum pada November mendatang.
Di negara bagian Kachin, sekitar 100.000 orang terpaksa mengungsi sejak perang saudara berkecamuk pada 2011 lalu, demikian AFP.
(Uu.A032)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: