Jakarta (ANTARA News) - Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah
Abdul Djamil menegaskan bahwa Kementerian Agama akan melakukan
pendampingan kolaboratif dengan pihak Konsulat Jenderal RI di Jeddah
terkait dengan masalah 11 Warga Negara Indonesia (WNI) yang ditahan oleh Pemerintah Arab Saudi.
“Dalam
hal seperti itu, yang diperlukan, pertama, mengetahui duduk perkaranya.
Yang kedua, tentu harus ada pendampingan yang harus dilakukan secara
kolaboratif antara kita,” kata Abdul Djamil di Jakarta, Sabtu.
Rombongan WNI
yang terdiri atas 11 orang ditahan di Kantor Tahanan sementara Makkah.
Dari 11 orang tersebut, dua di antaranya wanita. Pimpinan rombongan
tersebut, Zubair Amir Abdullah (47), dibawa ke RS jiwa untuk melakukan
pemeriksaan kejiwaan. Kelompok ini meyakini bahwa Idul Fitri jatuh pada
Sabtu, (18/7). Sedangkan Pemerintah Arab Saudi menetapkan Idul Fitri
jatuh pada 17 Juli 2015. Kelompok ini juga berkeyakinan bahwa pimpinan
mereka adalah Imam Mahdi, yaitu pemimpin umat akhir Zaman (menjelang
kiamat).
“Saat ini kita sudah berkoordinasi dengan teman-teman di
Jeddah untuk mencari tahu terhadap 11 orang yang ditangkap polisi itu.
Mereka sudah berusaha mencari itu dan memang lagi menjalani proses
pemeriksaan," katanya seperti dikutip kemenag.go.id.
Abdul Djamil menambahkan bahwa kolaborasi dengan
pihak Konjen harus dilakukan karena mereka adalah organ Kementerian Luar
Negeri yang menangani soal-soal warga negara yang ada di luar negeri.
Kementerian Agama ambil bagian karena keberadaan 11 WNI
sebagai jamaah umrah. Hal-hal yang terkait dengan substansi
pelaksanan ibadah menjadi tanggung jawab Kemenag.
“Maka tentu kita akan
bersama-sama dengan mereka (Konjen). Tapi kan kita juga tidak bisa serta
merta karena sekarang masih dilakukan proses pemeriksaan,” jelasnya.
11 WNI ditahan Saudi, Kemenag lakukan pendampingan kolaboratif
1 Agustus 2015 10:52 WIB
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Republik Indonesia, Abdul DJamil, (ANTARA FOTO/Maulana Surya)
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015
Tags: