Rengat (ANTARA News) - Masyarakat Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau mulai mulai mengeluhkan asap yang semakin tebal dan menyelimuti sejumlah wilayah setempat sehingga dampaknya mulai dirasakan warga berupa gangguan kesehatan serta jarak pandang.

"Kami merasa gelisah akibat asap semakin hari semakin tebal dan ini berpotensi mengganggu pernapasan dan gangguan mata," kata salah satu warga Indragiri Hulu Tika (28) di Rengat, Jumat.

Ada empat kecamatan yang mulai terkena dampak asap yakni Pasir Penyu, Rengat, Batang Gansal dan Lirik karena banyak lahan perkebunan terbakar.

Di dua kecamatan ditemukan ada lahan perkebunan perusahan yang terbakar dan belum diketahui penyebabnya namun sudah meresahkan warga setempat.

Ia mengatakan, selain itu sepanjang jalan lintas dalam Kota Rengat dan lintas timur menuju Pekanbaru jarak pandang hanya berkisar dua ratus meter sehingga pengemudi harus menghidupkan lampu mobil agar terhindar dari kecelakaan lalu lintas.

Sejak musim panas melanda di sejumlah wilayah khususnya Inhu telah dimanfaatkan pengusaha membuka kebun sawit dengan cara membakar lahan tanpa memperdulikan dampaknya bagi masyarakat.

Disinyalir masih ada pemilik modal berperan aktif sebagai penyebab terjadinya kabut asap, bahkan di sepanjang jalan banyak ditemukan kobaran api kapasitas kecil dengan asap menggumpal.

"Sebaiknya aparat penegak hukum bekerja optimal menindak tegas pelakuknya tanpa tebang pilih," pintanya.

Seorang sopir Mobil Avanza menuju Pekanbaru diminta keterangannya mengatakan, pada Jumat sore sepanjang jalan mulai gelap, jarak pandang mencapai seratus meter saja sehingga dirinya mengemudi harus pelan - pelan dengan kecepatan 40 Km hingga 50 Km.

"Kondisinya asap sudah semakin parah dan kalau bisa ada baiknya dilakukan hujan buatan," sebutnya.

Kepala BMKG Sugarin menjelaskan, terhitung Kamis (30/7) pagi, terpantau sebanyak 326 titik panas pada sejumlah Provinsi di wilayah Pulau Sumatera, jumlah tersebut dengan rincian Bengkulu terpantau enam titik panas, Jambi ada 51 titik, Sumatera Barat ada dua titik, Sumatera Selatan 42 titik, Lampung delapan titik, Sumatera Utara tiga titik dan yang terbanyak di Riau mencapai 186 titik.

Bahkan berdasarkan pemantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menemukan ada 47 titik panas api tersebar di wilayah Inhu.