Jakarta (ANTARA News) - Simpanse di Hutan Budongo Uganda menambahkan satu jenis makanan ke dalam menu santapannya: tanah liat, demikian dilansir science.org.
Para simpanse itu tak hanya memakannya sedikit, tapi mereka melahapnya habis-habisan, demikian menurut para ilmuwan yang melaporkan perilaku aneh itu minggu ini di PLOS ONE.
Sementara simpanse-simpanse yang tinggal di dekat Hutan Kibale biasa mengkonsumsi campuran tanah dan daun (tampaknya untuk kandungan zat besi yang tinggi), kera Budongo, yang telah diamati para ilmuwan sejak 1990, tidak.
Simpanse-simpanse itu makan intisari pohon-pohon kelapa sawit Raffia yang sudah mati, yang merupakan sumber mineral yang baik.
Namun sejak 2005, akibat meluasnya perusakan kelapa sawit, kera-kera jadi sangat kehilangan sumber nutrisi mereka.
Alih-alih, mereka berubah menjadi makan dan minum tanah liat dari kolam-kolam tanah liat dan gundukan rayap.
Beberapa simpanse juga mencelupkan dedaunan ke dalam air di dalam kolam dan menyesap cairan tanah liat. Lainnya, menggunakan jari-jarinya untuk menggali bongkahan lumpur, yang kemudian mereka makan.
Asupan makanan utama para simpanse, yang sebagian besar terdiri dari buah-buahan dan dedaunan, kaya akan tanin.
Tanah liat, yang mengandung aluminium dan mineral lainnya, mungkin membantu hewan itu menetralisir dan mencerna tanin.
Jika demikian, mereka menemukan seauatu yang juga diketahui oleh para wanita Budongo: ketika para wanita Budongo sakit perut, mereka menyembuhkannya dengan makan tanah liat dari hutan yang dicampur air.
Simpanse Uganda doyan makan tanah liat
31 Juli 2015 18:30 WIB
Bayi simpanse bergantung kepada induknya. (ANTARA FOTO/REUTERS/David Gray)
Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015
Tags: