Manchester (ANTARA News) - Jengah mirip-mirip merasa malu bercampur gusar kini justru menyambangi Louis van Gaal ketika menghadai sengkarut kelangsungan dan keberadaan David de Gea sebagai penjaga gawang Manchester United (MU).

Manajer MU berkebangsaan Belanda itu menyoroti spekulasi yang terus menerpa masa depan penjaga gawang jebolan akademi Atletico Madrid itu. De Gea banyak disebut bakal hengkang ke Real Madrid, hanya saja belum dicapai kesepakatan mengenai jumlah mahar yang bakal diterima MU.

Kubu skuat berjuluk Iblis Merah itu mengapungkan banderol sebesar 35 juta pound atau sekitar 738,4 miliar rupiah kepada manajemen Madrid. Hanya saja MU meminta agar klub papan atas La Liga itu melepas bek tengah Sergio Ramos ke Old Trafford.

Sementara, Ramos telah ditetapkan sebagai kapten Real Madrid menggantikan Iker Casillas di musim depan.

Rasa jengah Van Gaal kian membuncah lantaran De Gea dituding sebagai salah satu biang kekalahan MU atas Paris Saint-Germain di Chicago dengan skor 2-0. Tidak ingin berlama-lama, pelatih asal Belanda itu kontak melontarkan kritik atas penampilan De Gea yang miskin kreativitas.

Secara terang benderang, Van Gaal menyebut De Gea kurang ideal jika berlama-lama berada di MU, sebagaimana dikutip dari laman Guardian.

Van Gaal mengatakan, "Kami berada dalam situasi kurang nyaman manakala merespon soal yang kini menerpa De Gea. Situasi ini berlaku bagi kami dan klub (Real Madrid). Mungkin saja ia (De Gea) ingin hengkang."

Ketika menyoroti gol bunuh diri oleh Luke Shaw, pelatih berusia 63 tahun itu mengatakan, "Menyedihkan, karena ia membuat kekeliruan. Setiap pemain dapat saja membuat kekeliruan, tetapi jika penjaga gawang membuat kekeliruan maka bobotnya tentu saja berbeda."

Ketika menunjuk soal masa depan Dea Gea di MU menyusul penutupan bursa transfer pada 1 September, Van Gaal mengatakan, "Kami harus melihat dan menunggu. Pertanyaannya berkisar soal siapa pengganti dia kelak."