Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia pada Kamis ditutup melemah tipis 8,62 poin setelah sebagian besar investor melepas sahamnya menantikan data ekonomi domestik dan laporan keuangan emiten.

IHSG BEI ditutup melemah sebesar 8,62 poin atau 0,18 persen menjadi 4.712,49, sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 2,81 poin (0,35 persen) menjadi 793,25.

"IHSG BEI kembali ditutup bergerak melemah setelah sempat menguat pada sesi pembukaan tadi pagi tadi," kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada.

Menurut dia, pelaku pasar cukup hati-hati menjelang akan dirilisnya data perekonmian Indonesia kuartal kedua 2015 yang sedianya akan dipublikasikan awal Agustus dan laporan keuangan emiten. Kalangan analis memprediksi bahwa perekonomian nasional pada kuartal kedua tahun ini relatif stagnan dibandingkan kuartal pertama.

Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan bahwa masih adanya aksi beli investor asing menahan tekanan IHSG BEI lebih dalam. Dalam data perdagangan Bursa Efek Indonesia, pelaku pasar asing mencatatkan beli bersih atau "foreign net buy" sebesar Rp286,241 miliar.

"Potensi kenaikan masih ada jika perekonomian nasional mengalami pertumbuhan lebih baik pada semester I tahun ini," katanya.

Sepanjang hari ini perdagangan mencatatkan frekuensi 180.417 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 3,20 miliar lembar saham senilai Rp3,80 triliun. Sebanyak 134 saham bergerak naik, 149 saham bergerak turun, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan sebanyak 103 saham.

Di pasar regional, indeks Hang Seng bursa Hong Kong ditutup melemah 121,47 poin (0,49 persen) ke level 24.497,98, indeks Nikkei naik 219,92 poin (1,08 persen) ke level 20.522,83, dan indeks Straits Times melemah 30,02 poin (0,91 persen) ke posisi 3.253,98.