Beirut (ANTARA News) - Pasukan Suriah dan pejuang Kurdi mengusir ISIS dari kota Hasakeh, Selasa, sekitar satu bulan setelah militan ekstremis ini menyerang kota di Suriah timur laut tersebut.

Pada front politik, Duta Besar Suriah di PBB Staffan de Mistura akan berpidato di Dewan Keamanan PBB Rabu waktu AS, sedangkan Kepala Bantuan PBB Stephen O'Brien menyatakan akan mengunjungi Damaskus dalam upaya mengamankan akses kemanusiaan yang lebih baik kepada rakyat Suriah.

ISIS yang beberapa waktu sebelumnya begitu perkasa, mengalami serangkaian kekalahan dalam beberapa bulan terakhir, di antaranya dikalahkan pejuang Kurdi di Suriah utara dan timur laut.

Satu-satunya kemenangan besar yang dicapai ISIS adalah saat menguasai kota kuno Palmyra Mei lalu.

Kini ofensif ISIS ke kota Hasakeh yang dimulai 25 Juni lalu berakhir dengan kekalahan setelah 33 hari baku tempur.

"Tentara Suriah mengusir ISIS dari Zuhur, daerah sekitar terakhir yang berdekatan dengan kota Hasakeh, Selasa," kata Rami Abdel Rahman, kepala Observatorium HAM Suriah.

Paling sedikit 287 pejuang ISIS tewas di Hasakeh, entah setelah bertempur melawan tentara Suriah atau Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) atau akibat serangan udara koalisi pimpinan AS.

Korban tewas ISIS ini juga termasuk 26 tentara anak.

"ISIS makin menggantungkan diri pada anak-anak untuk operasi bunuh diri. Dan kami menyaksikan dampaknya, karena 10 persen dari anggota ISIS yang tewas untuk merebut kota Hasakeh adalah anak-anak," kata Abdel Rahman.

ISIS paling tidak telah melancarkan 21 serangan bom mobil dan beberapa serangan bunuh diri demi merangsek masuk ke kota itu.

Menurut Observatorium, 120 tentara Suriah dan lusinan pejuang YPG juga tewas.

Kantor berita Suriah SANA menyatakan angkatan bersenjata Suriah telah membuat pukulan besar kepada ISIS dalam operasi-operasi khusus di kantong-kantong ISIS di Zuhur.

Kini Hasakeh dikuasai secara terpisah oleh pasukan Presiden Bashar al-Assad dan pejuang Kurdi YPG.