Asian Games 2018 diharapkan lebih banyak kontribusi swasta
27 Juli 2015 19:23 WIB
ilustrasi--Seorang atlet sepeda berlatih di Velodrom, GOR Rawamangun, Jakarta, Rabu (18/3/15). Menjelang Asian Games 2018, Pemprov DKI Jakarta akan merahabilitasi area Velodrom untuk memperbaiki prasarana dan sarana yang sudah tidak layak. (ANTARA FOTO/Vitalis Yogi Trisna)
Jakarta (ANTARA News) - Penyelenggaraan Asian Games 2018 yang akan diadakan di DKI Jakarta dan Sumatera Selatan diharapkan akan lebih banyak mendapat kontribusi dari pihak swasta atau sponsor.
Hal tersebut diungkapkan oleh calon Ketua Panitia Asian Games 2018 Bayu Priawan Djokosoetono usai mengikuti rapat koordinasi dengan pihak Kemenpora, Komite Olimpiade Indonesia (KOI), dan Pemprov DKI terkait perhelatan olahraga yang diprediksi akan menelan dana ratusan miliar rupiah tersebut.
"Saya belum berkomunikasi langsung dengan Presiden, tapi yang saya dengar dari Menpora Imam Nahrawi ya harapannya Asian Games kali ini akan banyak kontribusi dari sponsorship sehingga bisa jadi sarana peningkatan ekonomi dari seluruh unsur pengusaha yang terlibat di dalamnya," ujarnya di Jakarta, Senin.
Bayu yang belum secara resmi dilantik menjadi ketua panitia itu menyatakan keyakinannya bahwa dirinya mampu menggaet banyak sponsor untuk acara tersebut mengingat Asian Games merupakan sebuah acara prestisius yang mampu menghasilkan "multiple effects" di bidang ekonomi.
"Kalau dari sisi sponsor kan tentu akan melihat apa yang kita dapat dari acara itu? Asian Games kan suatu acara yang sangat prestisius, sangat besar, sangat bisa menghadirkan market captive' tersendiri bagi perusahaan-perusahaan yang kemungkinan bisa kita libatkan dalam hal sponsorship misalnya produk olahraga, produk minuman berenergi, produk makanan," tuturnya.
Selain itu, katanya, penyelenggaraan Asian Games juga akan meningkatkan ekonomi Indonesia, khususnya di dua provinsi yang didapuk sebagai tempat pelaksanaan berbagai pertandingan berstandar internasional itu.
"Minimal pariwisata pasti meningkat, otomatis akan mendorong pertumbuhan ekonomi," Bayu menambahkan.
Pria yang juga menjabat sebagai Bendahara Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) itu juga telah menyiapkan langkah-langkah awal khususnya terkait dengan koordinasi intensif dengan semua pihak yang terlibat, terutama dengan pihak Dewan Olimpiade Asia (OCA) untuk bisa menjalankan Asian Games 2018 sesuai dengan standar dan ekspektasi mereka.
"Kita akan buat task list (daftar tugas) supaya terukur semuanya, tepat waktu, sesuai jadwal, dan yang paling penting jangan sampai ada salah prosedur, maka kita juga akan koordinasi dengan pihak-pihak yuridis supaya ada pendampingan hukum," tuturnya.
Seperti diketahui, Asian Games 2015 di Jakarta dan Palembang akan mempertandingkan 37 cabang olahraga yang 28 diantaranya merupakan cabang olimpiade.
Untuk cabang lainnya merupakan usulan dari tuan rumah diantaranya pencak silat.
Hal tersebut diungkapkan oleh calon Ketua Panitia Asian Games 2018 Bayu Priawan Djokosoetono usai mengikuti rapat koordinasi dengan pihak Kemenpora, Komite Olimpiade Indonesia (KOI), dan Pemprov DKI terkait perhelatan olahraga yang diprediksi akan menelan dana ratusan miliar rupiah tersebut.
"Saya belum berkomunikasi langsung dengan Presiden, tapi yang saya dengar dari Menpora Imam Nahrawi ya harapannya Asian Games kali ini akan banyak kontribusi dari sponsorship sehingga bisa jadi sarana peningkatan ekonomi dari seluruh unsur pengusaha yang terlibat di dalamnya," ujarnya di Jakarta, Senin.
Bayu yang belum secara resmi dilantik menjadi ketua panitia itu menyatakan keyakinannya bahwa dirinya mampu menggaet banyak sponsor untuk acara tersebut mengingat Asian Games merupakan sebuah acara prestisius yang mampu menghasilkan "multiple effects" di bidang ekonomi.
"Kalau dari sisi sponsor kan tentu akan melihat apa yang kita dapat dari acara itu? Asian Games kan suatu acara yang sangat prestisius, sangat besar, sangat bisa menghadirkan market captive' tersendiri bagi perusahaan-perusahaan yang kemungkinan bisa kita libatkan dalam hal sponsorship misalnya produk olahraga, produk minuman berenergi, produk makanan," tuturnya.
Selain itu, katanya, penyelenggaraan Asian Games juga akan meningkatkan ekonomi Indonesia, khususnya di dua provinsi yang didapuk sebagai tempat pelaksanaan berbagai pertandingan berstandar internasional itu.
"Minimal pariwisata pasti meningkat, otomatis akan mendorong pertumbuhan ekonomi," Bayu menambahkan.
Pria yang juga menjabat sebagai Bendahara Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) itu juga telah menyiapkan langkah-langkah awal khususnya terkait dengan koordinasi intensif dengan semua pihak yang terlibat, terutama dengan pihak Dewan Olimpiade Asia (OCA) untuk bisa menjalankan Asian Games 2018 sesuai dengan standar dan ekspektasi mereka.
"Kita akan buat task list (daftar tugas) supaya terukur semuanya, tepat waktu, sesuai jadwal, dan yang paling penting jangan sampai ada salah prosedur, maka kita juga akan koordinasi dengan pihak-pihak yuridis supaya ada pendampingan hukum," tuturnya.
Seperti diketahui, Asian Games 2015 di Jakarta dan Palembang akan mempertandingkan 37 cabang olahraga yang 28 diantaranya merupakan cabang olimpiade.
Untuk cabang lainnya merupakan usulan dari tuan rumah diantaranya pencak silat.
Pewarta: Yashinta DP
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015
Tags: