Jakarta (ANTARA News) - Panitia Seleksi Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan mengukur kecerdasan dan potensi kerja serta menilai kepribadian dan integritas para calon pemimpin lembaga itu lewat psikotes, simulasi, diskusi kelompok, wawancara, dan presentasi yang diselenggarakan Senin dan Selasa (28/7).

"Melalui rangkaian tes dua hari ini kami akan mengukur potensi kecerdasan dan strukturnya, cara kerja, potensi Kerja, hubungan sosial, kepribadian, integritas," kata Juru bicara Panitia Seleksi Pimpinan KPK Betti Alisjahbana melalui layanan pesan singkat, Senin.

Ia mengatakan, tes-tes tersebut juga ditujukan untuk mengukur kompetensi manajerial, kemampuan inti yang dibutuhkan untuk memimpin KPK.

"Kami melibatkan lembaga yang kompetensinya di bidang ini, juga melibatkan asesor psikolog, asesor bidang SDM/Manajemen dan asesor bidang hukum," ungkapnya.

Selain itu, Betti mengatakan, Panitia Seleksi mulai melakukan penelusuran rekam jejak para calon bekerja sama dengan berbagai lembaga seperti KPK, Kepolisian, Kejaksaan, Badan Intelijen Negara, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, Kementrian Keuangan dan masyarakat sipil.

Dia berharap melalui proses seleksi yang ketat dan melibatkan berbagai lembaga dan masyarakat akan terjaring calon pemimpin KPK yang terbaik.

Panitia Seleksi telah meloloskan 48 pendaftar dalam tahapan seleksi. Para calon yang lolos antara lain terdiri atas sembilan penegak hukum (jaksa, hakim, polisi), delapan akademisi, enam orang dari korporasi, lima dari KPK, empat auditor, empat dari lembaga negara dan lima pegawai negeri sipil.