Yogyakarta (ANTARA News) - Universitas Negeri Yogyakarta mengirimkan 20 guru produktif untuk mengajar di sekolah menengah kejuruan di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal.

"Mereka akan mengajar di Kabupaten Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, Sumba Timur, dan Kupang Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), selama satu tahun," kata Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Rochmat Wahab di Yogyakarta, Sabtu.

Pada pelepasan peserta program sarjana mengajar SMK di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), ia mengatakan guru produktif itu merupakan lulusan Fakultas Teknik (FT) UNY dan alumni Program PPG Kolaboratif yang dikelola FT UNY dengan Politeknik Pertanian Negeri Kupang.

"Program tersebut diharapkan bisa menjadi sarana pengabdian terhadap pembangunan bangsa khususnya ikut serta meningkatkan kualitas pendidikan di daerah 3T," katanya.

Menurut dia, program guru produktif dengan penempatan di daerah 3T itu merupakan terobosan bagus dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dengan mengandeng perguruan tinggi yang berbasis Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) seperti UNY.

"Kerja sama itu diharapkan bisa ditingkatkan di masa mendatang untuk peningkatan kualitas pendidikan di Tanah Air," katanya.

Selain guru produktif di daerah 3T, kata dia, UNY juga mengirimkan 30 guru produktif untuk mengajar di SMK di daerah non-3T seperti Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Kalimantan Selatan.

Dekan FT UNY Bruri Triyono mengatakan program guru produktif mengajar di SMK daerah 3T dan non-3T itu digagas Kemdikbud bersama FT UNY.

Menurut dia, SMK yang menjadi tempat mengajar adalah SMK negeri yang masih kekurangan guru produktif sesuai dengan basis data Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Dikmen Kemdikbud.

"Program itu meliputi bidang keahlian teknik elektro, elektronika, mesin, otomotif, sipil dan perencanaan, mekatronika, informatika, boga, busana, dan pertanian," katanya.