Euro Bonds masih tarik minat investor
24 Juli 2015 13:43 WIB
Dokumentasi sejumlah karyawan memonitor obligasi Surat Utang Negara (SUN) di Global Market PermataBank, Jakarta, Selasa (13/9). Data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan menunjukkan jumlah kepemilikan investor asing pada surat utang pemerintah pada 9 September 2011 mencapai Rp. 251,23 triliun, naik dari akhir Agustus 2011, Rp 247,38 triliun. (ANTARA/Rosa Panggabean)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, mengatakan, investor Eropa masih memiliki ketertarikan terhadap penerbitan obligasi berdenominasi Euro (Euro Bonds) dari pemerintah Indonesia, meskipun perekonomian Eropa sedang mengalami kelesuan.
"Pasar Eropa tidak secerah tahun lalu, meskipun Yunani sudah stabil. Masih banyak tanda tanya, tapi justru kami masuk memanfaatkan momentum waktu yang sempit (untuk menerbitkan Euro Bonds)," katanya di Jakarta, Jumat.
Pemerintah melakukan transaksi penjualan Surat Utang Negara (SUN) dalam valuta asing berdenominasi Euro seri RIEURO725 senilai 1,25 miliar euro dengan tenor selama 10 tahun, pada Kamis (23/7).
Total penawaran yang masuk (total order book) untuk obligasi berdenominasi Euro ini adalah mencapai 2,4 miliar euro, sehingga terdapat kelebihan permintaan atau oversubscription sebesar 1,9 kali.
Penawaran yang masuk ini terlihat menurun dibandingkan ketika pemerintah menerbitkan Euro Bonds senilai 1 miliar euro pada tahun 2014, yang waktu itu mengalami oversubcription hingga 6,7 kali karena tingginya permintaan dari para investor eropa.
Meskipun jumlah penawaran atas penjualan Euro Bonds menurun dibandingkan tahun lalu, namun Menkeu masih menyambut baik minat investor pasar eropa tersebut, karena kondisi ekonomi saat ini tidak sebaik tahun 2014.
"Ini masih oversubscribe dan harganya bagus. Menurut saya sudah bagus sekali, dan ini menjadi issuer pertama di luar Eropa," kata Brodjonegoro.
Obligasi berdenominasi Euro seri RIEURO725 yang baru diterbitkan pemerintah Kamis (23/7) memiliki tingkat kupon sebesar 3,375 persen, dengan imbal hasil 3,555 persen serta tanggal jatuh tempo 30 Juli 2025.
Pendistribusian obligasi ini 43 persen dijatah untuk investor Eropa, yaitu 17 persen untuk investor Inggris Raya, sembilan persen untuk investor Jerman dan Austria, delapan persen untuk investor Skandinavia dan Swiss, serta sembilan persen untuk investor eropa lainnya.
Sisanya, obligasi ini didistribusikan untuk para investor di luar Eropa, yaitu sebanyak 57 persen, antara lain 37 persen untuk investor Amerika Serikat, 13 persen untuk investor Asia di luar Indonesia, dan tujuh persen untuk investor Indonesia.
"Pasar Eropa tidak secerah tahun lalu, meskipun Yunani sudah stabil. Masih banyak tanda tanya, tapi justru kami masuk memanfaatkan momentum waktu yang sempit (untuk menerbitkan Euro Bonds)," katanya di Jakarta, Jumat.
Pemerintah melakukan transaksi penjualan Surat Utang Negara (SUN) dalam valuta asing berdenominasi Euro seri RIEURO725 senilai 1,25 miliar euro dengan tenor selama 10 tahun, pada Kamis (23/7).
Total penawaran yang masuk (total order book) untuk obligasi berdenominasi Euro ini adalah mencapai 2,4 miliar euro, sehingga terdapat kelebihan permintaan atau oversubscription sebesar 1,9 kali.
Penawaran yang masuk ini terlihat menurun dibandingkan ketika pemerintah menerbitkan Euro Bonds senilai 1 miliar euro pada tahun 2014, yang waktu itu mengalami oversubcription hingga 6,7 kali karena tingginya permintaan dari para investor eropa.
Meskipun jumlah penawaran atas penjualan Euro Bonds menurun dibandingkan tahun lalu, namun Menkeu masih menyambut baik minat investor pasar eropa tersebut, karena kondisi ekonomi saat ini tidak sebaik tahun 2014.
"Ini masih oversubscribe dan harganya bagus. Menurut saya sudah bagus sekali, dan ini menjadi issuer pertama di luar Eropa," kata Brodjonegoro.
Obligasi berdenominasi Euro seri RIEURO725 yang baru diterbitkan pemerintah Kamis (23/7) memiliki tingkat kupon sebesar 3,375 persen, dengan imbal hasil 3,555 persen serta tanggal jatuh tempo 30 Juli 2025.
Pendistribusian obligasi ini 43 persen dijatah untuk investor Eropa, yaitu 17 persen untuk investor Inggris Raya, sembilan persen untuk investor Jerman dan Austria, delapan persen untuk investor Skandinavia dan Swiss, serta sembilan persen untuk investor eropa lainnya.
Sisanya, obligasi ini didistribusikan untuk para investor di luar Eropa, yaitu sebanyak 57 persen, antara lain 37 persen untuk investor Amerika Serikat, 13 persen untuk investor Asia di luar Indonesia, dan tujuh persen untuk investor Indonesia.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015
Tags: