Barcelona (ANTARA News) - Raja Spanyol, Felipe VI, memperingatkan pemimpin Katalan, Kamis, untuk menghargai hukum dalam upaya memperoleh otonomi, karena ketegangan memuncak ketika wilayah itu ingin memisahkan diri dari Spanyol.

Kepala Negara itu menambahkan bahwa ia memperingatkan karena Perdana Menteri Spanyol dari pihak konservatif, Mariano Rajoy, mempertajam suaranya menentang kaum nasionalis Katalan.

"Pihak berwenang juga merupakan subyek hukum dan dengan menghargai itu maka hukum negara dijamin berfungsi secara benar," katanya.

"Menghormati hukum merupakan sumber pengakuan dan tidak pelak lagi diperlukan untuk hidup bersama secara demokratis dalam perdamaian dan kebebasan."

Raja tidak merujuk pada warga Katalan atau kemedekaan dalam pidatonya, meskipun disampaikan di Barcelona dan dihadiri presiden pro-kemerdekaan Katalan, Artur Mas.

Beberapa jam setelah pidatonya, Walikota baru Katalan, Ada Colau, yang berhaluan kiri, menyingkirkan patung dada ayahanda raja, Raja Juan Carlos V, dari Balai Kota, menggambarkan patung itu "anomali" pada abdikasinya bulan Juni 2014.

Sejumlah lambang kerajaan juga disingkirkan dari tempat-tempat umum di Barcelona, kota dengan tradisi panjang "republikan", kata wakil Calau, Gerardo Pisarello, kepada wartawan.

Dua partai utama di wilayah makmur Spanyol Timur Laut yaitu kanan-tengah CDC dab partai sayap kiri ERC membentuk aliansi pro-kemerdekaan menyongsong pemilu daerah pada September.

Rajoy, sementara itu berjuang untuk dipilih kembali pada pemilu nasional dua bulan sesudahnya.

Kemerdekaan Katalan menjadi masalah politik yang menonjol yang harus dihadapi sementara ia meletakkan dasar pemulihan Spanyol dari keterpurukan pasar properti pada 2008.

Pemerintahannya dengan sengit menentang kemerdekaan Katalan yang berniat mengikuti jejak Skotlandia dengan memasukkan isu tersebut ke dalam Pemilu.

Pada Senin, pemimpin daftar pemilu pro-kemerdekaan Katalan, Raul Romeva, mengatakan, kelompok sempalan sudah siap menyatakan kemerdekaannya secara sepihak bila Madrid mencoba menghalangi usaha mereka.

Rajoy menyebut hal itu akan menjadi serangan langsung terhadap hukum. "Pemerintah tidak mengizinkan dan sedang bersiap menghadapi segala kemungkinan di masa mendatang," katanya, Selasa.

Sejak penyerahan mahkoa pada Juni 2014, sebagai simbol persatuan Spanyol dan wilayah-wilayahnya, Raja Felipe telah mengeluarkan seruan kebijakan untuk persatuan atas Katalan.

Ketegangan memuncak pada November lalu ketika Mas menantang Rajoy dengan memegang lambang pemungutan suara untuk kemerdekaan.