WASHINGTON, 24 Juli 2015 (Antara/PRNewswire) -- Pada tanggal 22 Juni, Senator AS dan mantan Ketua Fraksi Mayoritas Senat AS, Harry Reid (D-NV) mengapresiasi upaya pelestarian lingkungan pemulihan Dandong Yalu River Wetland di Tiongkok oleh Wenliang Wang, Ketua China Rilin Industrial Group. Lahan basah seluas 200.000 hektar tersebut dianggap sebagai "kawasan penting untuk mencari makan dan singgah bagi ratusan ribu burung dari seluruh dunia yang tengah bermigrasi," menurut Badan Pelestarian Lingkungan Nasional Dandong Yalu River Estuary Wetland.

Senator Harry Reid, menyampaikan, "Hari ini, saya ingin menyampaikan rasa salut dan kekaguman saya kepada pengusaha dan filantropis Wenliang Wang atas komitmen dan dedikasinya untuk melestarikan dan memulihkan kondisi salah satu lahan basah terpenting di dunia, Dandong Yalu River Estuary Wetland di Tiongkok."

Reid kemudian mengatakan "perjuangan dan koneksi pribadi Wang dengan daerah tersebut (Dandong) mendorongnya untuk menginvestasikan jutaan dolar terhadap prakarsa restorasi Dandong Yalu River Estuary Wetland."

Menurut Badan Pelestarian Lingkungan Nasional Dandong Yalu River Estuary Wetland, terdapat sekitar lima juta burung yang terdiri dari 55 jenis singgah di daerah ini untuk kemudian terbang lagi ke 20 negara dan wilayah dari Alaska ke Siberia, ke selatan melalui Asia Selatan, Asia Tenggara ke Australia dan selandia Baru. Lahan basah ini berjarak 1860-3100 mil dari kawasan perkembang biakan di Alaska dan Siberia, dan 3100-3728 mil dari Australia dan Selandia baru dimana burung-burung bermigrasi untuk menghabiskan periode musim dingin. Kawasan ini adalah yang terdekat dari tundra kutub utara dimana terdapat stok pangan yang cukup sebelum burung-burung kembali ke kawasan perkembang biakan. Program restorasi ini sangat penting mengingat Dandong Yalu River Estuary Wetland telah menjadi salah satu lahan basah berpopulasi terbesar di rute migrasi bagi lebih dari satu juta ekor burung yang menghabiskan musim dingin, sekedar lewat saja, atau bahkan menjadikan daerah tersebut sebagai habitat tetap mereka karena kondisi lingkungan yang lestari dan pasokan makanan yang sangat melimpah.

Pada bulan Maret 2007, 12 ekor burung godwit dengan label "E7" di Selandia Baru disematkan perangkat pelacak GPS untuk pertama kalinya untuk memantau segala aktivitas mereka. Pada tanggal 17 Maret 2007, E7 meninggalkan Miranda, Selandia Baru, terbang tujuh hari tanpa henti sejauh 6342 mil dan tiba di Dandong Yalu River Estuary Wetland. Penjelajahan ini adalah penerbangan tanpa henti terjauh yang pernah terekam pada burung yang bermigrasi. Sebenarnya terdapat beberapa tempat bermigrasi yang lebih dekat di sepanjang perjalanan E7, namun mereka memilih untuk melewatkan semuanya dan melanjutkan perjalanan mereka ke Dandong karena burung godwit dikenal memiliki konsistensi tinggi dalam memilih tempat bermigrasi. E7 terus tinggal di Dandong hingga lima pekan ke depan untuk mempersiapkan perjalanan mereka selanjutnya ke Alaska pada tanggal 1 Mei 2007. Kini, tercatat terdapat 250 jenis burung dan 76 jenis ikan, 103 jenis spesies amfibi dan mamalia, dan 365 jenis tanaman menghuni lahan basah tersebut.

Dalam hal pelestarian populasi fauna, Dandong juga dikenal sebagai tempat mencari makan dan singgah bagi salah satu burung paling langka di dunia Saunders's Gull. Konon, burung ini hanya tersisa 7000 ekor di seluruh dunia, dan lebih dari 2600 ekor diantaranya menjadikan Dandong sebagai habitat tetapnya. Pada 2014, Wetlands International mempersembahkan penghargaan "Tempat Singgah Terbaik untuk Burung Plover Snipes" kepada Dandong Yalu River Estuary Wetland.

Selama 10 tahun terakhir, Wang telah menjadikan Dandong Port sebagai salah satu gerbang terpenting di timur laut Tiongkok, dengan kapasitas tahunan mencapai 138 juta ton metrik. Bisnisnya merupakan penyumbang pajak terbesar di Dandong, kota dengan populasi mencapai hampir 2,5 juta jiwa.

Selain itu, Wang juga memiliki bisnis di sejumlah sektor, seperti pertanian dimana dia merupakan pembeli kacang kedelai dan jagung terbesar dari AS dan Brasil untuk diproduksi menjadi minyak kedelai berkualitas tinggi bagi pasar Tiongkok. Wang juga telah mendonasikan puluhan juta dolar kepada beberapa universitas diantaranya adalah Harvard dan NYU di AS serta kepada 30 sekolah dan 1000 keluarga setiap tahunnya di daerah-daerah miskin di Tiongkok. Baru-baru ini, Wang telah sepakat untuk menginvestasikan jutaan dolar untuk mengembangkan hutan bakau di AS, Brasil, dan Tiongkok untuk menyelamatkan garis pantai dan memulihkan kondisi lahan basah.

"Saya sangat mengapresiasi komitmen dan dedikasi Wang untuk melindungi salah satu lahan basah terpenting yang dimiliki bumi, Dandong Yalu River Estuary Wetland, dan saya berharap yang terbaik di dalam upayanya untuk melindungi dan melestarikan bumi kita," tutup Senator Reid.