H+6 Lebaran, arus balik terus mengalir ke Bakauheni
23 Juli 2015 23:57 WIB
Ratusan pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi menunggu kapal feri bersandar di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, Selasa (21/7). Puncak arus balik di Pelabuhan Bakauheni diperkirakan terjadi hari Selasa (21/7). (ANTARA FOTO/Kristian Ali)
Bakauheni, Lampung (ANTARA News) - Arus balik penumpang di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni Lampung Selatan masih terus mengalir meskipun sudah memasuki enam hari usai Idulfitri 1436 Hijriah/2015 Masehi.
Pada loket pembelian tiket di Pelabuhan Bakauheni, Kamis malam, sejumlah pemudik pejalan kaki masih terlihat melakukan pembelian tiket untuk menaiki kapal penyeberangan di Selat Sunda menuju Pelabuhan Merak, Banten.
Meskipun tidak padat, namun kedatangan pemudik pejalan kaki masih terus mengalir dari Terminal Induk Rajabasa di Kota Bandarlampung.
Rusdi, salah seorang pemudik asal Kediri, mengaku sengaja pulang sekarang untuk menghindari kepadatan penumpang di pelabuhan itu.
"Sengaja pulang malam mas, biar nggak macet dan bebas antre," ujar bapak dua anak tersebut.
Ia juga menyatakan, apabila pulang Minggu (26/7) khawatir akan semakin ramai sehingga sulit untuk memasuki kapal karena akan berdesak-desakan dengan penumpang lain.
Hal senada dikatakan oleh pemudik lainnya, Fitra (20) yang memilih hari ini untuk kembali usai berlebaran karena berharap sebelum berakhir masa liburan masih bisa bersilaturahmi dengan teman-teman.
"Biar bisa main ke tempat teman-teman dan kerabat di rumah," ujar pelajar itu pula.
Selain pemudik pejalan kaki, ratusan kendaraan roda dua juga nampak masih terlihat dalam antrean untuk masuk ke dalam kapal hendak menyeberang ke Pelabuhan Merak.
Kendaraan pribadi dan bus juga sudah mulai berdampingan dengan truk pengangkut bahan pokok serta bahan baku pabrik menuju Pulau Jawa.
Sepanjang Jalan Lintas Sumatera dari Bandarlampung ke Pelabuhan Bakauheni sejumlah kendaraan pribadi bernomor seri B, F, AB dan A masih nampak terlihat beriringan menuju pelabuhan laut tersebut.
Dari data Posko Angkutan Lebaran Tahun 2015 PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni pada H+6 hingga pukul 20.00 WIB, jumlah pemudik yang melalui pelabuhan tersebut mencapai 453.546 orang atau sebanyak 70 persen yang telah diseberangkan kembali.
Pada loket pembelian tiket di Pelabuhan Bakauheni, Kamis malam, sejumlah pemudik pejalan kaki masih terlihat melakukan pembelian tiket untuk menaiki kapal penyeberangan di Selat Sunda menuju Pelabuhan Merak, Banten.
Meskipun tidak padat, namun kedatangan pemudik pejalan kaki masih terus mengalir dari Terminal Induk Rajabasa di Kota Bandarlampung.
Rusdi, salah seorang pemudik asal Kediri, mengaku sengaja pulang sekarang untuk menghindari kepadatan penumpang di pelabuhan itu.
"Sengaja pulang malam mas, biar nggak macet dan bebas antre," ujar bapak dua anak tersebut.
Ia juga menyatakan, apabila pulang Minggu (26/7) khawatir akan semakin ramai sehingga sulit untuk memasuki kapal karena akan berdesak-desakan dengan penumpang lain.
Hal senada dikatakan oleh pemudik lainnya, Fitra (20) yang memilih hari ini untuk kembali usai berlebaran karena berharap sebelum berakhir masa liburan masih bisa bersilaturahmi dengan teman-teman.
"Biar bisa main ke tempat teman-teman dan kerabat di rumah," ujar pelajar itu pula.
Selain pemudik pejalan kaki, ratusan kendaraan roda dua juga nampak masih terlihat dalam antrean untuk masuk ke dalam kapal hendak menyeberang ke Pelabuhan Merak.
Kendaraan pribadi dan bus juga sudah mulai berdampingan dengan truk pengangkut bahan pokok serta bahan baku pabrik menuju Pulau Jawa.
Sepanjang Jalan Lintas Sumatera dari Bandarlampung ke Pelabuhan Bakauheni sejumlah kendaraan pribadi bernomor seri B, F, AB dan A masih nampak terlihat beriringan menuju pelabuhan laut tersebut.
Dari data Posko Angkutan Lebaran Tahun 2015 PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni pada H+6 hingga pukul 20.00 WIB, jumlah pemudik yang melalui pelabuhan tersebut mencapai 453.546 orang atau sebanyak 70 persen yang telah diseberangkan kembali.
Pewarta: Budisantoso B dan Agus S
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015
Tags: