London (ANTARA News) - Empat penggemar Chelsea yang tidak mengizinkan seorang pria kulit hitam memasuki kereta api (metro) Paris diskors pada Rabu dari menghadiri pertandingan-pertandingan sepak bola, untuk kurun waktu tiga sampai lima tahun.
Insiden itu terjadi pada Februari ketika para penggemar Chelsea itu berada di ibukota Prancis untuk menyaksikan pertandingan Liga Champions melawan Paris St Germain.
Rekaman video memperlihatkan penggemar Chelsea tidak membolehkan Souleymane Syllia, warga Prancis berkulit hitam, memasuki gerbong kereta api sambil menyanyikan yel-yel "kami rasis, dan kami menyukainya."
Richard Barklie, dari Carrickfergus, Irlandia Utara, Josh Parsons dan William Simpson, keduanya berasal dari Surrey, masing-masing diskors selama lima tahun oleh Pengadilan Thames, kata Kepolisian Metropolitan.
Jordan Munday, dari Sidcup di Kent, diskors selama tiga tahun. Keempatnya menolak dakwaan telah mempertontonkan sikap rasis.
Kepala Superintendent Polisi Colin Morgan mengatakan dalam pernyataannya, "Kekerasan dan rasisme tidak memiliki tempat di sepak bola dan kami akan terus menyeret para pelaku ke pengadilan sebagai bagian dari upaya kami untuk menciptakan sepak bola sebagai lingkungan yang lebih aman bagi semua orang," demikian Reuters.
(H-RF)
Penggemar Chelsea diskors setelah insiden rasis
22 Juli 2015 21:39 WIB
ilustrasi Penggemar Chelsea membawa bendera menjelang pertandingan sepak bola Liga Europa final melawan Benfica di Amsterdam, Rabu (15/5). (REUTERS / Eddie Keogh )
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: