Jakarta (ANTARA News) - Ketua Lajnah Taklif wan Nasyr (LTN) PBNU, Khatibul Umam Wiranu menghimbau kepada Ansor dan Banser untuk tidak terprovokasi dengan konflik yang terjadi akhir-akhir ini, termasuk insiden di Tolikara, Papua.

"Dalam mensikapi insiden, kerusuhan, maupun konflik yang berdimensi suku, agama dan ras (SARA), Ansor dan Banser tidak boleh terprovokasi oleh situasi dan harus dapat melakukan tindakan yang terukur didasari sikap tasammuh (toleran), tawazun (moderat), serta i'tidal (bertindak secara adil)," kata Umam di Jakarta, Selasa.

Terkait insiden Tolikara yang terjadi hari Jumat (17/7), dirinya mengimbau kepada pemimpin Ansor dan Banser untuk tetap memegang prinsip dasar pendirian Ansor dan Banser yakni menjadi pengawal ulama, bangsa, dan negara.

"Sebab Islam ahlussunah waljamaah telah mengajarkan kepada kita bagaimana seorang Muslim bersikap terhadap sesama manusia (ukhuwah basyariyah), terhadap sesama Muslim (ukhuwah Islamiyah), dan terhadap sesama warga bangsa (ukhuwah wathoniyah)," kata anggota Komisi VIII DPR RI itu.

"Kedepan Ansor dan Banser harus menjaga tempat-tempat ibadah umat Islam, disamping tempat ibadah selain Islam pada saat-saat diperlukan," kata politisi Partai Demokrat itu.