New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya pada Senin (Selasa pagi WIB), karena ekspektasi investor untuk Federal Reserve menaikkan suku bunganya tahun ini terus menekan pasar.

Pekan lalu, Ketua Fed Janet Yellen menekankan pada kesaksiannya di Kongres bahwa suku bunga AS akan naik tahun ini jika ekonomi terus berkembang.

Ketua Fed St Louis James Bullard mengatakan dalam sebuah wawancara Senin, ada kemungkinan lebih dari 50 persen bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunganya pada September.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, mencatat kenaikan mingguan terbesar dalam dua bulan pekan lalu, naik 0,20 persen menjadi 97,863 pada akhir perdagangan Senin.

Investor juga mencermati situasi di Yunani. Bank Yunani dibuka kembali pada Senin setelah selama tiga minggu ditutup, untuk mencegah runtuhnya sistem perbankan negara itu di tengah kekhawatiran gagal bayar (default) utang dan apa yang disebut "Grexit" dari zona euro.

Sementara itu, Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan Yunani telah melunasi total tunggakan kepada organisasi itu, setara dengan sekitar dua miliar euro. Oleh karena Yunani tidak lagi memiliki tunggakan kepada IMF.

Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh menjadi 1,0824 dolar dari 1,0851 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris merosot ke 1,5560 dolar dari 1,5609 dolar di sesi sebelumnya. Dolar Australia merosot menjadi 0,7370 dolar dari 0 7378 dolar.

Dolar AS dibeli 124,30 yen Jepang, lebih tinggi dari 124,09 yen dari sesi sebelumnya. Dolar AS naik ke 0,9646 franc Swiss dari 0,9611 franc Swiss dan meningkat menjadi 1,2997 dolar Kanada dari 1,2987 dolar Kanada, demikian laporan Xinhua.
(Uu.A026)