Surabaya (ANTARA News) - Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Jawa Timur, memperkirakan jumlah penumpang bus di dua terminal Surabaya, yakni Osowilangun dan Purabaya pada puncak arus balik Lebaran pada H+3 Lebaran, Senin, mengalami penurunan dibanding tahun lalu.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyu Drajat mengatakan, berdasarkan pengalaman sebelumnya, maka kepadatan terjadi mendekati berakhirnya libur panjang Lebaran.
"Menjelang liburan berakhir, biasanya jumlah arus balik cukup besar," katanya.
Namun demikian, menurut dia, jumlah penumpang pada puncak arus balik Lebaran kali ini tidak sebesar saat arus mudik, dan diperkirakan penumpang pada puncak arus balik tiga hari setelah (H+3) Idul Fitri sekira 80.000an.
Menurunnya jumlah penumpang, menurut dia, karena saat balik tidak ada layanan gratis, seperti saat mudik.
"Kalau pada waktu mudik kemarin puncaknya mencapai 87.000, dipastikan arus balik penumpang berkurang di kisaran 80.000 hingga 85.000-an," katanya.
Dua hari setelah (H+2) Lebaran, dikemukakannya, arus balik untuk bus Antar-Kota Antar-Provinsi (AKDP) didominasi dari arah Yogyakarta dan Semarang, sedangkan untuk Antara-Kota Dalam Provinsi (AKDP) sebagian besar dari Banyuwangi dan Tulungagung.
Irvan mengatakan, pada H+2 jumlah penumpang sekira 60.000 orang.
"Untuk kendaraan yang masuk, di dominasi oleh jurusan yang tidak berbeda dengan saat mudik mengarah ke sana," katanya.
Untuk mengantisipasi penumpukan penumpang, ia menyatakan, selain bus kota untuk 11 jurusan, maka Dinas Perhubungan Kota Surabaya juga menyiagakan bus DAMRI dan bus pariwisata untuk mengangkut para penumpang dengan rute perjalanan jarak pendek.
"Selain mengalihkan bus yang rutenya tidak sibuk ke jalur sibuk, kami juga siapkan bus DAMRI dan Pariwisata," katanya.
Penumpang arus balik terminal Surabaya berkurang
20 Juli 2015 19:25 WIB
Dokumen foto petugas Dinas Perhubungan Kota Surabaya melakukan pemeriksaan perlengkapan kendaraan angkutan bus di Terminal Purabaya (Bungurasih) Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur.(ANTARA/Herman Dewantoro)
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015
Tags: