Washington (ANTARA News) - Kuba dan Amerika Serikat secara resmi membuka kembali hubungan diplomatik, Senin, ditandai dengan pembukaan kembali kedutaan besar di ke dua negara, Hal itu sebagai langkah mengubur perseteruan selama puluhan tahun dalam perang dingin.
Perubahan itu terjadi setelah Washington menyadari bahwa kebijakannya mencoba melakukan perubahan melalui sanksi yang sangat ketat bagi komunis Kuba telah gagal.
Sebaliknya berhubungan langsung dengan Havana merupakan cara yang lebih baik untuk mendorong demokrasi dan kemakmuran.
Untuk pertamakali sejak 1961, Bendera Kuba akan berkirar di gedung Kudutaan Besar Havana yang baru dipugar di Washington yang letaknya cuma selemparan batu dari Gedung Putih.
Bendera garis-garis dengan bintang-bintang putih di dalam segitiga dan garis-garis biru menjadi salah satu dari jajaran bendera-bendera sedunia yang menghiasi gerbang masuk Ibukota negara AS yang berlantai marmer.
Setelah serangkaian perundingan di Havana dan Washington, pemulihan hubungan diplomatik bisa dilakukan dalam waktu tujuh bulan kemudian.
Kuba menghendaki AS sebagai mesin ekonomi untuk mengatasi kerumitan ekonominya dan berharap dapat menarik modal asing lebih banyak serta meningkatkan sumber daya manusia untuk diperbaiki dari model sosialis, tetapi tanpa mengubah kebijaksanaan politik.
Salah satu masalah terbesar dalam pertikaian adalah Hak Asasi Manusia, dimana Washington menekankan pentingnya kebebasan berpendapat, juga masalah agama dan media di negara kepulauan Karibia itu.
(Uu.SYS/C/M007/C/M007)
AS-Kuba buka kembali masing-masing Kedubes
20 Juli 2015 15:19 WIB
Presiden Kuba Raul Castro (REUTERS/Jonathan Ernst)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015
Tags: