Bogota (ANTARA News) - Gerilyawan Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) pada Minggu (19/7) membebaskan seorang tentara Kolombia setelah menahannya selama hampir dua minggu, kata Presiden Kolombia pada malam menjelang gencatan senjata secara sepihak dengan pemberontak.

Letnan Cristian Moscoso "dibebaskan dalam kondisi sehat melalui operasi kemanusiaan oleh Komite Internasional Palang Merang Internasional," Presiden Juan Manuel Santos menulis di Twitter pribadinya.

Moscoso (26) diculik pada 7 Juli lalu saat berperang melawan gerilyawan FARC di Provinsi Putumayo sebelah selatan negara itu. Ia terluka dalam pertempuran itu, namun tidak parah.

FARC adalah gerilyawan terbesar di Kolombia dengan kekuatan sekitar 8.000 pejuang. Konflik internal yang telah berlangsung selama setengah abad diklaim telah merenggut nyawa sekitar 200.000 jiwa.

Sebuah proses perdamaian yang berjalan lambat telah berlangsung sejak 2012 tetapi sampai saat ini pertempuran terus berlanjut.

Namun, pekan lalu FARC mengatakan telah setuju untuk melaksanakan satu bulan gencatan senjata secara sepihak yang dimulai pada Senin (13/7) sehingga hal tersebut meningkatkan harapan untuk terobosan baru dalam pembicaraan damai, demikian laporan AFP.
(Uu.B020)