Pesawat Garuda Indonesia batal mendarat di Bandara Sultan Baabullah
16 Juli 2015 21:31 WIB
Dokumentasi Gunung Gamalama terekam dari pesawat udara di atas perairan Maluku Utara, Kamis (1/1). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Kementerian ESDM masih menetapkan status Gunung Gamalama pada level III atau siaga sejak gunung tersebut bererupsi menyemburkan abu vulkanik pada Kamis (17/12). (ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf)
Ambon (ANTARA News) - Maskapai penerbangan Garuda Indonesia rute Ambon-Ternate batal mendarat di Bandara Sultan Baabulah, Ternate, Kamis siang.
General Manajer Garuda Indonesia Cabang Ambon, Sonny Pongoh, membenarkan pesawat terbang ATR 600 dengan kapasitas 70 penumpang terbang dari Bandara Internasional Pattimura, Ambon, pukul 12.05 WITA terpaksa kembali lagi ke Ambon karena letusan Gunung Gamalama.
"Pesawat seharusnya mendarat di Bandara Sultan Baabullah pukul 13.45 tetapi karena erupsi gunung gamalama, akhirnya pilot memutuskan untuk kembali ke Ambon," katanya, di Ambon, Kamis.
Menurut dia, pesawat rute Ternate membawa penumpang yang umumnya akan merayakan hari raya Idul Fitri di Ternate dan sebagian kota kabupaten di Provinsi Maluku Utara.
"Pesawat akhirnya kembali ke Ambon mengingat kondisi yang tidak memungkinkan, karena gunung api mengeluarkan asap bercampur abu vulkanik," ujarnya.
Ia mengatakan, informasi yang diperoleh Gunung Gamalama mengeluarkan asap tebal disertai abu vulkanik setinggi 900 meter. Aktivitas Gunung Gamalama juga terdeteksi terjadi gempa tremor secara terus menerus dengan amplitudo 4-6 milimeter.
"Penerbangan Garuda dari Ambon ke Ternate ataupun sebaliknya masih ditunda hingga ada ada informasi dibuka kembali penerbangan," kata Pongoh.
Sebelumnya itu Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Gamalama, Darno Lamane, di Ternate, mengatakan, Gunung Gamalama mulai menunjukkan aktivitas peningkatan vulkanik sejak Rabu kemarin ditandai peningkatan aktivitas kegempaan, misalnya gempa hembusan yang mencapai 90 kali.
"Status gunung setinggi 1.700 meter dari permukaan laut itu kini masih berstatus waspada level II dan petugas pengamatan Gunung Gamalama masih terus memantau aktivitas vulkanik gunung itu untuk menentukan apakah statusnya akan dinaikkan menjadi siaga atau tidak," katanya.
Oleh karena itu, dia menyatakan, apakah ada peningkatan status masih memantau secara visual dan kegempaan, karena sejauh ini, masih terjadi letusan freatik dengan mengeluarkan asap disertai abu vulkanik yang mengarah ke arah utara dan barat laut.
Darno mengatakan, pasca-erupsi Gunung Gamalama tersebut, pihaknya telah mengeluarkan larangan kepada masyarakat untuk beraktivitas minimal radius 1,5 km dari puncak gunung, selain itu juga telah mengeluarkan rekomendasi ke instansi terkait.
Otoritas Bandara Sultan Babullah Ternate menutup sementara aktivitas penerbangan dari dan ke Ternate karena Gunung Gamalama erupsi.
Penutupan sementara Bandara Sultan Baabullah Ternate dilakukan lantaran aktivitas Gunung Gamalama dinilai berbahaya untuk aktivitas penerbangan, serta mencegah agar tidak terjadi hal buruk pada aktivitas penerbangan dari dan ke Ternate.
General Manajer Garuda Indonesia Cabang Ambon, Sonny Pongoh, membenarkan pesawat terbang ATR 600 dengan kapasitas 70 penumpang terbang dari Bandara Internasional Pattimura, Ambon, pukul 12.05 WITA terpaksa kembali lagi ke Ambon karena letusan Gunung Gamalama.
"Pesawat seharusnya mendarat di Bandara Sultan Baabullah pukul 13.45 tetapi karena erupsi gunung gamalama, akhirnya pilot memutuskan untuk kembali ke Ambon," katanya, di Ambon, Kamis.
Menurut dia, pesawat rute Ternate membawa penumpang yang umumnya akan merayakan hari raya Idul Fitri di Ternate dan sebagian kota kabupaten di Provinsi Maluku Utara.
"Pesawat akhirnya kembali ke Ambon mengingat kondisi yang tidak memungkinkan, karena gunung api mengeluarkan asap bercampur abu vulkanik," ujarnya.
Ia mengatakan, informasi yang diperoleh Gunung Gamalama mengeluarkan asap tebal disertai abu vulkanik setinggi 900 meter. Aktivitas Gunung Gamalama juga terdeteksi terjadi gempa tremor secara terus menerus dengan amplitudo 4-6 milimeter.
"Penerbangan Garuda dari Ambon ke Ternate ataupun sebaliknya masih ditunda hingga ada ada informasi dibuka kembali penerbangan," kata Pongoh.
Sebelumnya itu Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Gamalama, Darno Lamane, di Ternate, mengatakan, Gunung Gamalama mulai menunjukkan aktivitas peningkatan vulkanik sejak Rabu kemarin ditandai peningkatan aktivitas kegempaan, misalnya gempa hembusan yang mencapai 90 kali.
"Status gunung setinggi 1.700 meter dari permukaan laut itu kini masih berstatus waspada level II dan petugas pengamatan Gunung Gamalama masih terus memantau aktivitas vulkanik gunung itu untuk menentukan apakah statusnya akan dinaikkan menjadi siaga atau tidak," katanya.
Oleh karena itu, dia menyatakan, apakah ada peningkatan status masih memantau secara visual dan kegempaan, karena sejauh ini, masih terjadi letusan freatik dengan mengeluarkan asap disertai abu vulkanik yang mengarah ke arah utara dan barat laut.
Darno mengatakan, pasca-erupsi Gunung Gamalama tersebut, pihaknya telah mengeluarkan larangan kepada masyarakat untuk beraktivitas minimal radius 1,5 km dari puncak gunung, selain itu juga telah mengeluarkan rekomendasi ke instansi terkait.
Otoritas Bandara Sultan Babullah Ternate menutup sementara aktivitas penerbangan dari dan ke Ternate karena Gunung Gamalama erupsi.
Penutupan sementara Bandara Sultan Baabullah Ternate dilakukan lantaran aktivitas Gunung Gamalama dinilai berbahaya untuk aktivitas penerbangan, serta mencegah agar tidak terjadi hal buruk pada aktivitas penerbangan dari dan ke Ternate.
Pewarta: Penina Mayaut
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015
Tags: