Jalur pantura Cirebon macet
16 Juli 2015 11:21 WIB
Pemudik Motor Pantura Pemudik menggunakan sepeda motor melintas di jalur Pantura Tegal Karang, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Rabu (15/7). Pada H-2 Lebaran, jalur Pantura dipadati kendaraan pemudik khususnya kendaraan roda dua. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara) ()
Tegal (ANTARA News) - Jalur Pantai Utara Cirebon km 10 Tegal mengalami macet hingga 30 kilometer, dengan banyaknya mobil pribadi dan bus yang mengantre dan mendominasi di jalur lalu lintas itu.
Kendaraan hanya dapat melaju dengan kecepatan maksimal 15 km/jam, bahkan di Brebes, Jawa Tengah banyak kendaraan terjebak macet.
Panjang kemacetan lebih dari 30 kilometer, bahkan beberapa pemudik motor mulai memasuki jalur berlawanan arah. Bahkan beberapa bus dan mobil pribadi ikut masuk lajur berlawanan arah.
Petugas kepolisian lalu lintas kesulitan mengatur motor dan mobil yang memasuki lajur berlawanan.
Kemacetan disebabkan banyaknya pasar di jalan tersebut, bus yang berhenti untuk menunggu penumpang di pinggir jalan serta kendaraan berat yang memutar arah.
Sampai saat ini, kemacetan arus lalu dari Brebes hingga Tegal belum juga terurai..
Banyak juga para pemudik sepeda motor memilih menepi sejenak, karena ruas jalan telah dipenuhi oleh mobil pribadi dan bus.
Kendaraan hanya dapat melaju dengan kecepatan maksimal 15 km/jam, bahkan di Brebes, Jawa Tengah banyak kendaraan terjebak macet.
Panjang kemacetan lebih dari 30 kilometer, bahkan beberapa pemudik motor mulai memasuki jalur berlawanan arah. Bahkan beberapa bus dan mobil pribadi ikut masuk lajur berlawanan arah.
Petugas kepolisian lalu lintas kesulitan mengatur motor dan mobil yang memasuki lajur berlawanan.
Kemacetan disebabkan banyaknya pasar di jalan tersebut, bus yang berhenti untuk menunggu penumpang di pinggir jalan serta kendaraan berat yang memutar arah.
Sampai saat ini, kemacetan arus lalu dari Brebes hingga Tegal belum juga terurai..
Banyak juga para pemudik sepeda motor memilih menepi sejenak, karena ruas jalan telah dipenuhi oleh mobil pribadi dan bus.
Pewarta: Afut Syafril/Aubrey Fanani
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015
Tags: