Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis minat perusahaan mencari pendanaan di pasar modal melalui mekanisme penawaran umum perdana saham (IPO) masih tinggi menyusul harapan ekonomi domestik pada semester kedua tahun ini akan tumbuh.

"Perekonomian yang tumbuh akan mendorong perusahaan mencari dana dalam rangka pengembangan usaha. Salah satu pilihanya melalui pasar modal, maka itu kita (BEI) optimistis. Apalagi, dengan perusahaan melakukan IPO banyak manfaat yang akan diraih," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, beberapa manfaatnya yang akan diperoleh perusahaan jika melakukan IPO yakni pengelolaannya akan lebih profesional karena masyarakat juga ikut memantau perkembangan kinerjanya.

Ia mengemukakan bahwa jika proses IPO lancar, terdapat sekitar lima perusahaan yang akan mencatatkan sahamnya hingga September tahun ini. Diharapkan target BEI sebanyak 32 peruaahaan melaksanakan IPO dapat tercapai.

"Kelima perusahaan itu menggunakan buku keuangan Maret 2015 sebagai salah satu syarat dalam pengajuan IPO. Sementara yang menggunakan buku keuangan periode Juni masih dalam proses. Biasanya juga kondisi pasar saham menjelang akhir tahun lebih bagus," ucapnya.

Samsul Hidayat meilai bahwa di tengah kondisi ekonomi yang sedang melambat, pasar modal masih menjadi favorit bagi sejumlah perusahaan untuk mendapatkan dana segar untuk ekspansi.

Sebelumnya, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio mengatakan bahwa pihakya akan terus mendorong Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan IPO.

"Dengan BUMN melakukan IPO, pasar modal Indonesia juga akan menjadi lebih kuat sehingga investor tertarik untuk berinvestasi ke dalam negeri. Situasi itu tentu juga akan mendorong perekonoian domestik membaik," katanya.

Dalam data BEI selama 2015 ini, sebanyak 11 perusahaan telah mencatatkan sahamnya di BEI, yakni PT Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYB), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), PT PP Properti Tbk (PPRO), PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Anabatic Technologies Tbk (ATIC), PT Anabatic Technologies Tbk (BOLT), dan PT Binakarya Jaya Abadi Tbk (BIKA).

Sementara yang kembali mencatatkan sahamnya (relisting) di BEI, yakni PT Mitra Energi Persada Tbk (KOPI), PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK).